AS Dikeroyok Rusia dan Iran, Laporan Intel Bongkar Fakta Mengerikan

Redaksi, CNBC Indonesia
25 September 2024 17:40
GENEVA, SWITZERLAND - JUNE 16: U.S. president Joe Biden (L) and Russian President Vladimir Putin meet during the U.S.-Russia summit at Villa La Grange on June 16, 2021 in Geneva, Switzerland. Biden is meeting his Russian counterpart, Putin, for the first time as president in Geneva, Switzerland. (Photo by Peter Klaunzer - Pool/Keystone via Getty Images)
Foto: Getty Images/Pool

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan beberapa negara, termasuk Rusia dan Iran, menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menyebarkan berita sesat dan memengaruhi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) AS.

Kantor Direktur Intelijen Nasional mempublikasikan laporan analisis tersebut pada awal pekan ini.

Dalam laporan itu, disebut "pihak luar negeri, termasuk Rusia dan Iran, menggunakan teknologi AI untuk meningkatkan pengaruh mereka terhadap jalannya Pilpres AS".

Rusia dikatakan paling banyak membuat konten AI terkait Pilpres AS dalam bentuk teks, gambar, dan video, dikutip dari NHK, Rabu (25/9/2024).

Konten-konten itu mencoba meningkatkan dukungan terhadap kandidat dari Partai Republik, Donald Trump, dan menekankan isu-isu yang memecah-belah seperti imigrasi.

Contohnya, laporan itu menjelaskan pelaku Rusia bertanggung jawab menggembar-gemborkan sebuah video yang menunjukkan perempuan mengaku korban tabrak lari oleh kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

Laporan itu juga mengatakan pelaku Iran menggunakan AI untuk menulis artikel palsu dalam bahasa Inggris dan Spanyol untuk website yang mengklaim sebagai situs asli.

Kantor Direktur Intelijen Nasional mengatakan AI membantu meningkatkan pengaruh luar negeri ke AS. Hal ini berisiko mengganggu jalannya Pilpres AS.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular