Pakar Ungkap Penyebab Kapal Crazy Rich Inggris Tenggelam, Tragis!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemanasan global bisa jadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap badai yang menenggelamkan kapal pesiar (yacht) mewah di laut lepas Sisilia pada awal pekan ini.
Hal tersebut diungkap pakar klimatologi Luca Mercalli kepada Reuters. Satu orang meninggal dan enam lainnya hilang, termasuk pengusaha teknologi kawakan Mike Lynch.
Kapal pesiar 'Bayesian' sepanjang 560meter tersebut dilaporkan terbalik dan tenggelam akibat cuaca buruk, dikutip dari Reuters, Rabu (21/8/2024).
Mercalli yang merupakan presiden komunitas meteorologi Italia mengatakan kecelakaan itu kemungkinan dipicu semburan air, seperti tornado di atas air, atau badai yang lebih sering terjadi dan tidak melibatkan perputaran udara.
"Kita tidah bisa mengetahui secara pasti apa yang terjadi di pagi buta. Tak ada foto yang merekamnya," kata dia.
Di Italia, semburan air dapat menimbulkan angin dengan kecepatan hingga 200 kilometer (124 mil) per jam, sedangkan semburan air dapat menghasilkan hembusan angin dengan kecepatan sekitar 150 km per jam.
Statistik menunjukkan hembusan angin terjadi lebih sering di beberapa negara. Mercalli mengaitkannya dengan pemanasan global.
Badai dan curah hujan tinggi telah menghadang Italia dalam beberapa hari setelah peningkatan suhu dalam beberapa pekan.
"Temperatur permukaan air laut di Sisilia sekitar 30 derajat Celcius atau hampir 3 derajat di atas normal. Hal ini menciptakan sumber energi dahsyat yang berkontribusi pada badai," Mercalli menjelaskan.
"Kita tak bisa bilang kecelakaan ini akibat perubahan iklim. Namun, kita bisa bilang ini adalah amplifikasi efek dari perubahan iklim," ia menambahkan.
Pada tahun lalu, badai hebat juga menghantam kapal turis di Danau Maggiore, Italia, dan menewaskan 4 orang.
"Bencana yang dipicu iklim di Italia akan makin sering dan intens," ujarnya.
(fab/fab)