China Jajah Dunia, Makin Kencang Serbu Tetangga RI

Redaksi, CNBC Indonesia
13 August 2024 18:10
Foto Kolase bendera Singapura dan bendera China. (AP Photo)
Foto: Foto Kolase bendera Singapura dan bendera China. (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri mobil listrik (EV) China makin kencang mengepakkan sayap ke seluruh dunia. Salah satunya yang kena 'jajahan' adalah Singapura.

CNBC International melaporkan mobil listrik China makin banyak yang dirilis di Singapura. Hal ini senada dengan upaya pemerintah menggenjot adopsi EV untuk mereduksi dampak perubahan iklim dari kendaraan berbahan bakar minyak.

Pemerintah juga memperluas insentif untuk mendukung pertumbuhan industri EV dan menambah fasilitas pengecasan daya.

Pekan lalu, mobil listrik 'mewah' Zeekr di bawah Geely debut di Singapura dengan model Zeekr X. Mobil listrik premium itu dibanderol mulai S$ 199.999 atau setara Rp 2,4 miliar.

Pekan sebelumnya, Xpeng Motors membuka showroom pop-up untuk memperkenalkan unit-unit kawakannya ke warga Singapura. Salah satunya Xpeng G6 yang dibanderol mulai S$ 209.999 atau Rp 2,5 miliar.

"Seiring dengan upaya Singapura untuk transisi ke EV, kami percaya ada minat untuk EV yang lebih premium," kata Mars Chen, VP Zeekr, dikutip dari CNBC International, Selasa (13/8/2024).

"Kami yakin peluncuran ini akan memperluas jejak kami di pasar Asia Tenggara dan lainnya," Chen melanjutkan.

Pasar mobil listrik China bukan hal baru di Singapura. BYD yang mampu menggeser dominasi Tesla sejatinya sudah beroperasi di Singapura sejak 2014.

Taksi elektronik dari BYD sudah mengaspal di Singapura sejak Desember 2014. BYD juga konsisten memperkenalkan berbagai portofolio kendaraan listrik di Singapura, mulai dari truk, bus, hingga mobil seperti e6 dan Seal.

Produsen EV China lainnya seperti GAC Aion dan Chery juga mulai banyak memperkenalkan model mobil listrik di Singapura.

"Menurut saya mereka ini menggarap pasar global dan Singapura adalah salah satu negara yang disasar. Singapura sangat berkembang dan lanskapnya cocok untuk EV," kata analis Maybank Securities, Jarick Seet.

"Bersamaan dengan upaya pemerintah menggenjot EV, negara itu menjadi pasar idel bagi produsen EV meskipun skala pasarnya sedikit," ia menambahkan.

Singapura ingin mereduksi penggunaan mobil dan taksi berbahan bakar minyak mulai 2025 dan mendorong transisi ke kendaraan listrik mulai 2030. Kebijakan ini merupakan bagian untuk mendukung kendaraan energi ramah lingkungan pada 2040.

Sepanjang setengah tahun 2024, 1 dari 3 mobil baru yang terjual di Singapura adalah mobil listrik. Angka itu naik hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2023 lalu.

Penerapan kendaraan listrik telah meningkat secara signifikan, dengan insentif dan skema emisi yang membantu menurunkan biaya di muka untuk memiliki kendaraan listrik hingga S$ 40.000 pada tahun 2024, kata Menteri Transportasi Chee Hong Tat pada bulan Juli.

Pemerintah menargetkan ada 60.000 titik pengecasan daya EV pada 2030 mendatang. Saat ini sudah lebih 7.100 titik pengecasan EV yang dipasang di Singapura.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Musk Buat Robotaxi, Tesla Setop Bikin Mobil Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular