Elon Musk Orang Paling Berbahaya di Bumi, Ini Dosa Besarnya

Redaksi, CNBC Indonesia
12 August 2024 19:50
FILE - Elon Musk, Tesla CEO, attends the opening of the Tesla factory Berlin Brandenburg in Gruenheide, Germany, March 22, 2022. Musk, who is now Twitter's largest shareholder and newly appointed board member, may have thoughts on a long-standing request from users: Should there be an edit button? On Monday evening, Musk launched a Twitter poll about whether they want an edit button. More than 3 million people have voted as of Tuesday, April 5, 2022. The poll closes Tuesday evening Eastern time. (Patrick Pleul/Pool via AP)
Foto: AP/Patrick Pleul

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Menteri Pertama Skotlandia, Humza Yousaf, blak-blakan menyebut Elon Musk sebagai salah satu "orang paling berbahaya di muka Bumi".

Hal ini disampaikan di hadapan audiens di acara Edinburgh Festival Fringe, pada Kamis (8/8) pekan lalu waktu setempat.

Yousaf mengatakan Musk yang merupakan orang terkaya di dunia menggunakan kekuasaannya untuk melakukan hal-hal jahat.

Komentar ini disampaikan setelah Musk menghapus unggahan bersifat disinformasi pada akun X miliknya. Sebuah post mengatakan kamp penahanan didirikan di Kepulauan Falkland bagi mereka yang terlibat dalam kerusuhan yang disertai kekerasan dalam seminggu terakhir.

Musk lantas mengunggah kembali (repost) unggahan itu. Namun, setelah mendapat kecaman, ia akhirnya menghapusnya.

Ia berkali-kali mengeluarkan komentar kontroversial terkait isu politik dan isu sensitif lainnya. Parahnya, Musk kerap turut menyebarluaskan informasi tak akurat.

Musk juga menambah runyam dengan komentarnya bahwa perang saudara di Inggris tak terelakkan. Hal ini lantas dikomentari Perdana Menteri Inggris Keir Starmer yang menyebut pernyataan itu tak berdasar.

Yousaf mengatakan Musk bukan orang bodoh. Bahkan, ia adalah sosok sangat cerdas dan jenius dalam hal bisnis dan teknologi.

Ia mengatakan Musk bisa mencari tahu apakah informasi yang ia turut besar-besarkan lewat media sosial akurat atau tidak. Namun, Musk memilih untuk ikut arus dan malah memperburuk suasana.

Kendati demikian, Yousaf mengatakan X yang merupakan platform milik Musk tidak sepatutnya diblokir di Inggris pasca kejadian ini. Namun, platform online harus diatur lebih ketat untuk membasmi muatan-muatan negatf, provokatif, dan tak benar.

Kerusuhan pecah di Inggris setelah konten misinformasi beredar di media sosial soal identitas pelaku pembunuhan tiga perempuan muda pada 29 Juli lalu. Konten di media sosial menuding pelaku penusukan adalah penduduk Muslim pendatang (migran).

Perusuh bentrok dengan polisi di beberapa kota. Pemilik media sosial X, Elon Musk menambah parah kerusuhan dengan membagikan informasi sesat kepada jutaan pengikutnya. Musk juga menyatakan bahwa "perang sipil" tidak bisa dihindari di Inggris.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Tiba-Tiba Sebut Janda Alasan Peradaban Punah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular