
Cerita Kejayaan Intel Tergerus Gegara Bos Tolak Inovasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Intel nampaknya mulai meninggalkan kejayaannya selama bertahun-tahun sebagai salah satu raksasa chip dunia. Hal ini merupakan konsekuensi karena Intel terlambat terjun ke pengembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Alhasil, sektor tersebut sudah dikuasai pesaingnya, Nvidia.
Reuters mengutip empat sumber yang menyebutkan Intel sebenarnya punya kesempatan untuk membeli saham di OpenAI sekitar tujuh tahun lalu. Saat itu, pembuat ChatGPT tersebut masih menjadi organisasi penelitian nirlaba baru dan kurang dikenal publik.
Obrolan dua perusahaan cukup aktif untuk bekerja sama. Bahkan ada berbagai opsi yang muncul. Salah satunya, Intel membeli 15% saham senilai US$1 miliar secara tunai.
Selain itu, ada juga penawaran 15% saham lagi bagi Intel jika membuat perangkat keras untuk startup yang didirikan Sam Altman.
Sinyal positif untuk bekerja sama datang dari OpenAI yang ingin lepas dari ketergantungannya terhadap chip Nvidia. OpenAI juga ingin membangun infrastruktur sendiri.
Namun, Intel tak melanjutkan rencana kerja sama itu. Penyebabnya adalah CEO kala itu, Bob Swan, yang tidak cukup visioner menangkap peluang.
Swan dilaporkan tidak berpikir model AI generatif bakal dipasarkan dalam waktu dekat. Tiga sumber mengatakan Intel tak yakin OpenAI bisa mengembalikan investasi perusahaan jika kesepakatan diteken, dikutip dari Reuters, Kamis (8/8/2024).
Selain itu, unit pusat data milik Intel tidak ingin membuat produk dengan biaya mahal. Belum ada komentar dari juru bicara Intel dan Swan, sementara OpenAI menolak berkomentar.
Ternyata ketakutan Swan tak terbukti. Keputusannya kala itu salah besar dan kini membuat Intel tertinggal jauh dalam kompetisi AI. OpenAI berubah menjadi perusahaan besar berkat keberhasilan ChatGPT dalam waktu singkat.
Intel tertinggal dari dari Nvidia hingga Meta yang sudah mengembangkan AI di dalam perusahaannya. Juru bicara Intel hanya merujuk pada komentar terbaru CEI Pat Gelsinger soal chip Gaudi AI generasi ketiga yang disebut akan mengungguli pesaingnya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kisah Anggota DPR Ngamuk di AS Lihat Laptop Baru Huawei
