Donald Trump Ancam Tutup Google, Begini Kronologinya

Redaksi,  CNBC Indonesia
06 August 2024 17:05
Kandidat presiden dari Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump berpartisipasi dalam Debat Presiden CNN di CNN Studios pada 27 Juni 2024 di Atlanta, Georgia. Mantan Presiden Trump dan Presiden AS Joe Biden berhadapan dalam debat presiden pertama kampanye tahun 2024. (Photo by JUSTIN SULLIVAN / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Foto: Kandidat presiden dari Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump berpartisipasi dalam Debat Presiden CNN di CNN Studios pada 27 Juni 2024 di Atlanta, Georgia. (Getty Images via AFP/JUSTIN SULLIVAN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Donald Trump memberikan peringatan terhadap mesin pencari Google. Dalam wawancara bersama Fox News, Trump mengatakan Google tak bertanggung jawab dan terancam ditutup.

Kemarahan Trump disebabkan laporan yang menyebut Google menyensor berita dan foto terkait dirinya yang mencalonkan diri sebagai presiden AS dari Republik.

"Google sangat buruk. Mereka tak bertanggung jawab dan saya rasa Google akan ditutup karena menurut saya Kongres tak akan menolerir [Google]," kata Trump dalam wawancara bersama Fox News, dikutip dari NDTV, Selasa (6/8/2024).

"Google harus hati-hati," ujar Trump.

Awal pekan ini, Trump mengatakan sangat sulit menemukan foto-foto dan jejak digital dirinya di Google, terkait upaya pembunuhan yang gagal atas dirinya pada 13 Juli lalu. Namun, tuduhan itu dibantah Google.

"Selama beberapa hari terakhir, beberapa orang di X telah memposting klaim bahwa mesin pencari 'menyensor' atau 'melarang' istilah tertentu. Itu tidak terjadi, dan kami ingin meluruskannya. Postingan tersebut terkait dengan fitur Autocomplete kami, yang memprediksi pertanyaan untuk menghemat waktu Anda," kata Google dalam postingan media sosial.

Google mengatakan Autocomplete tidak memberikan prediksi untuk pertanyaan tentang upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Trump.

Hal ini karena pemerintah sudah memiliki perlindungan terkait kekerasan politik dan sistem tersebut sudah ketinggalan zaman. Setelah kejadian mengerikan di Butler, Pennsylvania, pertanyaan-pertanyaan yang diprediksi seharusnya muncul, namun ternyata tidak, katanya.

"Saat kami menemukan isu ini, kami langsung memperbaikinya dan kini sudah sesuai," kata Google.

Selanjutnya, Google juga merespons lapora soal Autocomplete yang menampilkan prediksi tak relevan terkait kata kunci 'President Donald'. Google berdalih hal itu dipicu oleh bug, yang juga berdampak pada beberapa mantan presiden lain.

Beberapa orang juga mengatakan pencarian untuk kata kunci 'Donald Trump' memunculkan berita terkait Kamala Harris. Google mengatakan label itu otomatis berbasis dengan topik terkait, dan selalu berubah setiap saat.

"Pencarian 'Kamala Harris' juga menampilkan Top Stories yang melabelkan 'Donald Trump'. Hal ini karena banyak artikel yang membahas keduanya secara bersamaan. Anda bisa melihat hal serupa pada topik lain, misalnya Olimpiade, figur publik lain, perusahaan dll," Google menjelaskan.

Google mengatakan meski sistem algoritmanya bekerja sangat baik secara keseluruhan, namun tak menampik terkadang terjadi eror yang dipicu bug. Google berkomitmen untuk selalu meningkatkan sistemnya dan memperbaiki ketika terjadi masalah.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konspirasi Donald Trump Ditembak, Netizen: Orang Dalam


Most Popular
Features