Donald Trump Ditembak Bikin Warga Malas Belanja Ecommerce

Redaksi, CNBC Indonesia
05 August 2024 20:40
Republican presidential nominee and former U.S. President Donald Trump points, as he holds a campaign rally for the first time with his running mate, Republican vice presidential nominee U.S. Senator J.D. Vance (R-OH) in Grand Rapids, Michigan, U.S. July 20, 2024. REUTERS/Tom Brenner
Foto: REUTERS/Tom Brenner

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa Amerika Serikat, Amazon, memperkirakan pendapatan ecommerce bakal lesu hingga beberapa bulan ke depan. Perusahaan milik Jeff Bezos tersebut menyalahkan Olimpiade dan peristiwa penembakan Donald Trump.

Dalam percakapan dengan media soal laporan keuangan Q2/2024, CFO Amazon Brian Olsavsky menyatakan Amazon memperkirakan aktivitas belanja online selama Juli-September 2024 bakal lesu.

Penyebabnya adalah perhatian para konsumen teralihkan oleh berbagai peristiwa yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir, mulai dari percobaan pembunuhan Donald Trump dan pesta olah raga Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.

Olimpiade dijadwalkan berlangsung hingga 11 Agustus 2024. Setelah itu, lanjutnya, masih ada berbagai event menjelang hari pemilihan presiden Amerika Serikat pada November.

"Konsumen hanya punya perhatian yang terbatas. Saat peristiwa besar terjadi, atau ada upaya pembunuhan dua pekan lalu, Anda melihat perhatian mereka bergeser ke berita. Ini semua soal perhatian yang teralihkan," kata Olsavsky seperti dikutip dari CNBC International, Senin (5/8/2024). 

Amazon merilis proyeksi pendapatan US$ 154 miliar hingga US$ 158,5 miliar pada Q3/2024. Artinya, titik tengah perkiraan tersebut tidak sesuai harapan investor. Setelah merilis proyeksi tersebut, saham Amazon anjlok 7 persen.

Namun, ada faktor lain yang menyebabkan penurunan pendapat ecommerce adalah kecenderungan konsumen untuk membeli produk yang harganya lebih murah. Akibatnya, rata-rata nilai transaksi di ecommerce merosot.

"Konsumen terus membeli barang yang lebih murah setiap mereka bisa. Barang harga mahal seperti komputer atau elektronik seperti TV tumbuh lebih cepat dibanding platform lain, tetapi masih lebih lemah dari saat ekonomi kuat," kata CEO Amazon Andy Jassy.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Usai Ditembak, Donald Trump Posting Ini di Media Sosial

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular