Masuk Awal Bulan Safar 1446 H, BMKG Ingatkan Pantau 2 Tanggal Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Bulan Agustus 2024 ini ditandai dengan masuknya bulan Safar 1446 H. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membeberkan informasi data-data Hilal saat Matahari terbenam, yang dapat digunakan dalam pelaksanaan rukyat (observasi).
Dalam keterangan resminya, BMKG memberikan informasi-informasi penting untuk dijadikan rujukan dalam menetapkan awal bulan Safar 1446 H.
Antara lain bisa dipantau melalui waktu konjungsi (Ijtima') dan waktu Matahari terbenam, peta ketinggian Hilal, peta Elongasi, peta umur Bulan, peta Lag, peta fraksi iluminasi Bulan, objek astronomis lainnya yang dapat mengacaukan rukyat Hilal, hingga data Hilal saat Matahari terbenam untuk kota-kota di Indonesia.
Konjungsi ijtima' adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi.
"Peristiwa ini akan kembali terjadi pada Ahad, 4 Agustus 2024 M, pukul 11.12.55 UT atau pukul 18.12.55 WIB atau pukul 19.12 55 WITA atau pukul 20.12.55 WIT, yaitu saat nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 132,567 derajat," tertera dalam laporan BMKG, dikutip Jumat (2/8/2024).
Berdasarkan informasi tersebut, BMKG mengatakan secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu bulan Safar 1446 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam pada 4 Agustus 2024 untuk yang di tempatnya terjadi konjungsi sebelum Matahari terbenam, atau tanggal 5 Agustus 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah Matahari terbenam.
"Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Safar 1446 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria saat Matahari terbenam tanggal 4 dan 5 Agustus 2024 tersebut," BMKG menjelaskan.
Dari berbagai aspek lainnya yang disebutkan untuk menentukan awal bulan Safar, tanggal 4 dan 5 Agustus juga penting untuk diamati.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
