Boncos Besar, Microsoft Siap-siap Dirujak Investor

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Rabu, 31/07/2024 12:25 WIB
Foto: Microsoft. (REUTERS/Gonzalo Fuentes//File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor Microsoft akan memiliki satu pertanyaan besar saat raksasa teknologi itu melaporkan pendapatannya pada Selasa (30/7/2024) waktu setempat.

Pertanyaan itu terkait dengan pertumbuhan bisnis komputasi awan Azure, di mana perusahaan mengeluarkan miliaran dolar untuk infrastruktur kecerdasan buatan (AI).


Microsoft termasuk yang pertama dalam penerapan AI berkat kerja samanya dengan pembuat ChatGPT OpenAI. Maka dari itu diharapkan pertumbuhan Azure tetap stabil dari kuartal ke kuartal sekitar 31% antara April dan Juni.

Tetapi investor mengharapkan kontribusi lebih besar dari bisnis AI-nya pada kuartal keempat fiskal setelah menyumbang 7 poin persentase dari pertumbuhan Azure dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Belanja modal Microsoft kemungkinan melonjak sekitar 53% dari tahun ke tahun menjadi US$13,64 miliar dalam periode tersebut, menurut 16 analis yang disurvei oleh LSEG.

Kekhawatiran bahwa pengeluaran besar-besaran oleh raksasa teknologi untuk pusat data bisa bikin boncos perusahaan. Investor khawatir Microsoft menghasilkan sedikit keuntungan dalam jangka pendek.

"Investor akan sangat fokus pada kemampuan Microsoft untuk terus mempercepat pertumbuhan pendapatan, terutama porsi yang terkait dengan AI. Jika percepatan pendapatan tidak terwujud dan peningkatan belanja modal terus berlanjut, investor mungkin kecewa," kata Gil Luria, analis software senior di D.A. Davidson.

Sementara perusahaan teknologi lain seperti induk perusahaan Google, Alphabet, sahamnya turun lebih dari 5% minggu lalu setelah perusahaan melaporkan pengeluaran modal triwulanan yang melampaui perkiraan hampir US$1 miliar.

Sementara peningkatan pendapatan dari integrasi AI tetap moderat, memicu aksi jual di perusahaan teknologi besar.

Alphabet mengatakan pengeluaran modal triwulanannya akan tetap tinggi selama sisa tahun 2024 pada atau di atas US$12 miliar.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat