KSAD Cerita Banyak Anggota TNI AD Sampingan Narik Ojol

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
23 July 2024 14:20
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memberikan keterangan usai meninjau lokasi ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) di Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Minggu (31/3/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI, Maruli Simanjuntak mengatakan banyak anggotanya yang bekerja sampingan menjadi driver ojek online (ojol). Ini dilakukan agar mereka bisa mendapatkan tambahan pendapatan.

Dia mengusulkan agar anggota TNI boleh melakukan bisnis. Asalkan tidak mengganggu pekerjaan mereka.

"Banyak loh yang ojek online untuk nambah-nambah. Terus mau dilarang? Yang penting hadir, kerja baik. 2-3 jam ngojek kan lumayan," kata Maruli. "Saya kalau sempat ngojek, ngojek juga. Karena pulangnya malam terus."

Maruli mengatakan mereka boleh mengambil pekerjaan sampingan asal tetap menjalankan tugas sebagai anggota TNI. Termasuk ikut apel pagi dan sore yang dilakukan pasukannya.

Pelaksanaannya disebut lebih ketat karena satu orang yang tidak ikut apel akan ketahuan oleh atasannya.

"Kami juga enggak mungkin kalau enggak ada apel pagi, pasti kami marah. Enggak sampai dia apel sore, pasti dimarahin atasannya," ungkap dia.

Pekerjaan tambahan itu dilakukan untuk tambahan pendapatan. Mengingat banyaknya kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh para anggota TNI.

"Kebutuhan sekarang kan luar biasa, sekolah apa segala macem," ucap Maruli.

Sebagai informasi, TNI mengusulkan menghapus larangan membuka usaha. Aturan tersebut tertuang dalam Pasal 39 UU TNI Nomor 34 Tahun 2004.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular