Awas Buka Situs Internet Bisa Kuras Rekening, Begini Modusnya

Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 12/07/2024 20:00 WIB
Foto: Infografis/ Marak Penipu WA Kuras Rekening, Kominfo Bongkar Modusnya/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS, bersama dengan dua lembaga perlindungan konsumen internasional lainnya, mengumumkan hasil penelitian mengenai penggunaan pola gelap atau dark pattern, sebuah teknik manipulatif yang bisa menguras rekening hingga membahayakan privasi pengguna.

Modus ini membuat korban dipaksa untuk membeli produk, layanan, atau mengambil tindakan lain yang tidak mereka inginkan.


Mengutip TechCrunch, penelitian pola gelap dilakukan pada 642 website dan aplikasi yang menawarkan layanan berlangganan. Hasilnya, mayoritas (hampir 76%) website dan aplikasi menggunakan setidaknya satu pola gelap. Dan hampir 67% menggunakan lebih dari satu pola gelap.

Pola gelap sangat populer di kalangan situs website dan aplikasi berlangganan dan telah menjadi fokus FTC selama beberapa tahun. Dengan dirilisnya laporan baru ini menandakan bahwa FTC berencana untuk lebih memperhatikan jenis penipuan konsumen.

Laporan baru yang diterbitkan ini menyelami berbagai jenis pola gelap seperti menyelinap, menghalangi, tindakan paksa, bukti sosial (social proof) dan lain-lain.

Menyelinap atau sneaking adalah salah satu pola gelap paling umum yang ditemui dalam penelitian ini. Menyelinap mengacu pada ketidakmampuan konsumen mematikan perpanjangan otomatis langganan mereka.

Sebanyak 81 persen situs dan aplikasi yang diteliti menggunakan teknik ini untuk memastikan langganan konsumen diperbarui secara otomatis.

Dalam 70% kasus, penyedia langganan tidak memberikan informasi tentang cara membatalkan langganan, dan 67% gagal memberikan tanggal kapan konsumen harus membatalkan agar tidak dikenakan biaya lagi.

Studi tersebut menemukan bahwa 21,5% situs web dan aplikasi yang mereka periksa telah menggunakan notifikasi dan bentuk bukti sosial lainnya untuk mendorong konsumen mendaftar berlangganan.

Penyedia website dan aplikasi juga dapat mencoba menanamkan rasa urgensi agar konsumen membeli suatu produk.

Hal ini biasa terjadi di Amazon dan situs e-niaga lainnya, di mana orang-orang diperingatkan akan persediaan yang menipis sehingga mendorong mereka untuk segera melakukan pembayaran.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat