Awas Modus Penipuan Baru Lewat Kripto, Rekening Auto Ludes!

Redaksi, CNBC Indonesia
20 June 2024 21:50
Representation of the Bitcoin virtual currency standing on the PC motherboard is seen in this illustration picture, February 3, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/Dado Ruvic

Jakarta, CNBC Indonesia - Ulah penipu online makin mengerikan untuk mengelabui korbannya. Hal ini dipicu perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang memudahkan aksi penjahat siber.

Salah satu modusnya adalah memanfaatkan deepfake berbasis AI untuk membohongi korban. Hal ini diungkap CEO Braintrust Adam Jackson.

Dalam wawancara dengan TheStreet, Jackson mengatakan para penipu memanfaatkan AI untuk menciptakan deepfake yang realistis untuk membuat konten phising.

Sebagai informasi, phising merupakan modus yang mengarang skenario tertentu untuk memancing reaksi korban agar masuk ke perangkap penipuan.

Salah satu contohnya adalah deepfake video yang menunjukkan miliarder Elon Musk sedang mempromosikan skema kripto tertentu. Lalu, AI akan menyebar email phising yang menargetkan korban untuk berinvestasi ke bursa kripto, padahal kinerjanya tak seindah video deepfake yang disebar.

"Bot AI akan menyebarkan konten palsu di media sosial untuk menggembar-gemborkan skema penipuan. Tool itu akan menciptakan artikel palsu untuk memanipulasi sentimen pasar," kata dia, dikutip dari TheStreet, Kamis (20/6/2024).

Lebih lanjut, Jackson mengatakan AI juga bisa menganalisa data dalam jumlah banyak dan mengidentifikasi celah pada platform perdagangn kripto, meretas password akun kripto, bahkan memprediksi karakter pengguna untuk melancarkan strateginya.

"Kampanye ini akan meningkatkan optimisme investor, lalu memicu volatilitas pasar, dan bahkan mendorong penjualan impulsif (panic selling). Alhasil, akan terjadi kerugian finansial yang besar bagi individu maupun institusi," ia menjelaskan.

Jackson mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk terhindar dari praktik scam di internet. Menurut dia, jangan pernah merespons email daro orang yang tak diketahui, jika isinya terkait uang atau kripto.

Selanjutnya, pastikan akun kripto Anda dilindungi dengan otentikasi dua-faktor. Jangan pakai otentikasi dari ponsel, melainkan pakai tool Google Authenticator.

"Pastikan juga pakai password yang unik untuk akun kripto Anda," kata dia.

Jackson juga mewanti-wanti agar jangan mudah percaya dengan peluang investasi yang terlalu menggiurkan. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan aktivitas mencurigakan di internet ke otoritas setempat.

Tetap waspada dengan modus penipuan di internet agar terhindar dari perangkap penipu penguras rekening!


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Modus Penipuan Ecommerce Libatkan Ordal, Duit Rp 1.578 T Hilang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular