Donald Trump Mau Penjarakan Mark Zucberberg, Ini Alasannya

Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 11/07/2024 12:05 WIB
Foto: Kandidat presiden dari Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump berpartisipasi dalam Debat Presiden CNN di CNN Studios pada 27 Juni 2024 di Atlanta, Georgia. (Getty Images via AFP/JUSTIN SULLIVAN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Donald Trump selama ini kerap mengolok-olok media sosial Facebook milik Mark Zuckerberg. Bahkan, Trump menyebut Facebook sebagai musuh bersama dan lebih bahaya ketimbang TikTok.

Terbaru, Trump bahkan mengancam akan memasukkan Zuckerberg ke penjara. Ia mengatakan jika terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada November mendatang, ia akan memenjarakan para 'pengkhianat pemilu'.


Salah satu nama yang diumbar adalah CEO Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp). Trump blak-blakan menyebut Zuckerberg tak tahu malu.

"Mereka tak punya malu! Jika saya terpilih sebagai Presiden, saya akan mencari para pengkhianat pemilu dan mereka akan dijebloskan ke penjara dalam waktu lama," kata Trump melalui media sosial miliknya Truth Social, dikutip dari Business Insider, Kamis (11/7/2024).

"Kami sudah tahu Anda siapa. Jangan lakukan itu! Zuckerbucks, hati-hati!," ujarnya.

Sebelumnya, pada Februari 2023 lalu, Trump pernah menuduh pendiri Facebook curang dalam pemilu. Hal tersebut menyusul laporan Fox News bahwa donasi Zuckerberg senilai US$ 2 juta ke dewan pemilu Georgia tengah diselidiki.

"Kenapa dia [Zuckerberg] tidak dihukum?" kata Trump kala itu. "Demokrat hanya bisa curang. Amerika tak akan menerimanya!," ia melanjutkan.

Tak ada bukti lebih lanjut bahwa donasi Zuckerberg merupakan partisan.

Pada Juni 2020, Zuckerberg pernah mengatakan bahwa ia sangat 'jijik' dengan retorika Trump. Hal itu ia sampaikan usai Facebook menuai kritik karena mengizinkan Trump yang kala itu menjabat Presiden AS untuk berkata-kata kasar di platformnya.

Trump kemudian diblokir dari Facebook pada 2021 dan dicabut pada Januari 2023.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat