Roket China Bawa Tanah dari Bulan, Cuma Amerika Tak Boleh Lihat

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
10 July 2024 07:50
WENCHANG, CHINA - NOVEMBER 12: A Long March-7 Y6 rocket carrying the Tianzhou-5 cargo spacecraft blasts off from the Wenchang Spacecraft Launch Site on November 12, 2022 in Wenchang, Hainan Province of China. (Photo by Luo Yunfei/China News Service via Getty Images)
Foto: China pada hari Sabtu meluncurkan roket Long March-7 Y6 yang membawa pasokan ke stasiun ruang angkasa Tiangong China. (Getty Ima/China News Service)

Jakarta, CNBC Indonesia - China telah membuka kapsul milik mereka yang membawa sampel tanah dari Bulan. Negara itu membuka diri bagi siapapun yang ingin meneliti, kecuali Amerika Serikat (AS).

Chang'e 6 membawa material seberat dua kilogram dari sisi gelap Bulan. Akhir bulan lalu, pesawat telah berhasil mendarat di sabana Mongolia Dalam.

Semua orang menantikan sampel yangeboh bergelombang dan banyak bebatuan keras. Tapi tidak dengan penelitian asal Amerika Serikat, termasuk NASA.

Mereka terganjal dengan aturan bernama Wolf Amandement yang berlaku mulai 2011. Ini melarang NASA dengan dana pemerintah bekerja sama dengan China.

Aturan itu memiliki pengecualian, yakni hanya jika FBI menyebut kerja sama tidak memiliki ancaman keamanan. Termasuk tidak berisiko menimbulkan kebocoran teknologi dan data luar angkasa.

"Hambatan kerja sama antariksa AS-China adalah Wolf Amendment," kata Wakil Ketua Badan Antariksa Nasional China, Bian Zhigang.

Hubungan dua negara memang diketahui sangat panas. Keduanya saling tak mau kalah satu sama lain dalam hal apapun.

Khusus untuk perjalanan ke Bulan, China memang tengah ada di atas angin. Negara itu berhasil menyelesaikan 6 misi dalam beberapa tahun terakhir.

Ini berbeda jauh dengan AS. NASA melakukan perjalanan terakhir ke Bulan adalah 50 tahun lalu.

Laporan dari surat kabar China Daily menyatakan bahwa hasil analisis sementara menunjukkan keanehan material yang dibawa China dari sisi gelap Bulan.

Pejabat pemerintah yang mengawasi program perjalanan Bulan milik China, Ge Ping, menyatakan sampel yang dibawa Chang'e 6 tampak "lebih tebal dan lebih lengket" dibanding sampel yang diambil dari sisi Bulan yang menghadap Bumi. 

South China Morning Post, melaporkan bahwa peneliti China memperkirakan material yang dibawa dari dua sisi Bulan yang berbeda akan memiliki komposisi material yang sangat berbeda.

"Dengan kata lain, kita baru mengetahui setengah hal soal Bulan dari sampel yang kita ambil dalam perjalanan-perjalanan sebelumnya," kata Li Chunlai.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jenderal Ini Takut Satelit Amerika Dihancurkan China dari Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular