Ekonomi Digital Penuh Potensi, Ini Tantangan Besarnya

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
Senin, 08/07/2024 10:54 WIB
Foto: Manajer Umum Grup Ant Teknologi Digital Bisnis Internasional, Derrick Loi dalam Tech & Telco Forum 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (5/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - ANT Group menilai Indonesia memiliki potensi besar dalam memajukan ekonomi digital. Meski begitu, pengembangan ekonomi digital di dalam negeri bukannya tanpa tantangan.

General Manager International Business Digital Technologies ANT Group, Derrick Loi menyebut, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta jiwa menjadi modal berharga bagi negara ini untuk mengembangkan ekosistem ekonomi digital. Terlebih lagi, Indonesia bakal segera menikmati bonus demografi di mana jumlah penduduk produktif yang tentu sudah melek internet meningkat secara signifikan.

Di samping itu, tingkat penetrasi Internet di Indonesia sudah semakin meningkat. Layanan internet pun sudah hadir di beberapa wilayah pelosok Indonesia.


Namun, perlu dicatat bahwa ekonomi digital Indonesia masih di tahap awal. Ini terlihat dari kontribusi ekonomi digital nasional yang masih terbilang rendah.

"Jika Anda dilihat ukuran perbandingan PDB dengan kontribusi ekonomi digital, persentasenya saat ini adalah sekitar 6%," ujar dia dalam Tech & Telco Forum 2024, Jumat (5/7/2024).

Meski demikian, Derrick meyakini dalam beberapa tahun ke depan kontribusi ekonomi digital akan semakin bertambah, sejalan dengan kemajuan teknologi dan jumlah pengguna internet di dalam negeri. Ditambah lagi, PDB Indonesia juga diprediksi akan terus tumbuh secara keseluruhan.

Dia melanjutkan, perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, telekomunikasi, termasuk lembaga pemerintah dapat menjadi motor utama pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Sebab, ketiga entitas ini berada dalam garda terdepan dalam melakukan transformasi digital yang agresif di lingkup operasional usahanya.

"Ini juga menjadi katalis yang sangat penting bagi super app untuk terus tumbuh di Indonesia," pungkasnya.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Regulasi Rumit - Jaminan Keamanan Jadi Kendala Bisnis Telco RI