Anak Buah Jack Ma Mau Bawa 'QRIS Versi China' ke Indonesia

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
19 April 2024 18:35
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat (19/4/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat (19/4/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ant Group menyatakan keinginannya untuk membawa solusi pembayaran Alipay Plus ke Indonesia. Hal itu diungkap oleh Chief Executive Officer Ant International, Senior Vice President Ant Group Yang Peng saat kunjungan ke kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Kami sangat ingin membawa solusi ini ke Indonesia. dan kami sangat aktif berdiskusi dengan mitra lokal, dengan Bank Mandiri dan Dana,"kata Peng saat ditemui usai pertemuan di Kominfo, Jumat (19/4/2024).

Ia menjelaskan, saat ini mereka sedang aktif berdiskusi dengan mitra lokal, termasuk Bank Mandiri dan Dana. Dari sisi regulasi mereka juga melakukan pendekatan ke pihak terkait seperti Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).

Diskusi tersebut untuk melihat apakah solusi yang mereka tawarkan dapat mendatangkan wisatawan asing pengguna e-wallet yang baru datang ke Indonesia untuk bisa menggunakan opsi pembayaran yang mereka punya dipakai di sini.

"Apa yang kami yakini adalah QR akan memberikan manfaat lebih bagi UKM. Dan saat ini hanya hotel-hotel mahal, department store, yang bisa menerima uang dengan kartu kredit dari wisatawan asing. Namun bagi banyak pedagang mikro di Indonesia, menerima kartu kredit sangatlah mahal dan sebenarnya banyak dari mereka yang sudah menggunakan QR untuk menerima pembayaran dari pelanggan lokal," terangnya.

"Jadi jika kita bisa membawa solusi [Alipay Plus] ke Indonesia, saya rasa akan ada banyak UKM lokal yang akan mulai merangkul lebih banyak wisatawan untuk berinvestasi dalam bisnis mereka," imbuhnya.

Ketika ditanya kapan Alipay Plus hadir di Indonesia, ia belum bisa memastikannya. Ia hanya menyatakan mudah-mudahan bisa dalam waktu dekat.

"Mudah-mudahan antara tahun ini, soal teknologi, regulasi, dan kemitraan lokal masih dalam pembahasan dan persiapan, mudah-mudahan bisa dipercepat," ungkapnya.

Yang Peng lalu menjelaskan Alipay Plus adalah solusi gateway pembayaran lintas batas untuk membantu banyak dompet digital di seluruh dunia agar penggunanya dapat membayar dengan QR dan mempermudah ketika bepergian ke luar negeri.

Saat ini Alipay Plus ada di 56 negara tujuan, dan cakupan pedagang yang menggunakannya sudah mencapai 19 juta.

"Dan semoga dengan adanya kemitraan ini, kita dapat lebih memajukan perekonomian lokal khususnya bagi UKM Indonesia." pungkasnya.

Seperti Alibaba, Ant Group juga didirikan oleh Jack Ma. Ant Group adalah pemilik Alipay, platform pembayaran dan dompet digital terbesar di China.

Batalnya IPOAnt Group adalah awal dari "menghilangnya" Jack Ma dari dunia teknologi China selama bertahun-tahun.

Ant Group sempat dihargai oleh investor senilai US$ 230 miliar (Rp 3.742 triliun) pada penggalangan dana terakhir perusahaan sekitar 4 tahun lalu. Namun, tekanan pemerintah China yang memaksa Ant Group membatalkan proses IPO membuat valuasi Ant Group anjlok 75 persen. Pemicunya adalah ucapan Jack Ma yang mengkritik pedas regulator institusi keuangan China.

Pada 2023, Ant Group mengumumkan pembelian kembali saham pada valuasi perusahaan US$ 78,5 miliar (Rp 1.277 triliun). Artinya, Jack Ma dan investor lainnya kehilangan US$ 877 miliar akibat IPO yang bata.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesan Menyentuh Jack Ma untuk Karyawan Alibaba, Simak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular