
Manusia Rp 1.800 T Kena Kasus, Terancam Boncos Gede

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Nvidia Jensen Huang yang kekayaannya naik berkali-kali lipat gara-gara booming AI, kini harus menghadapi tuntutan dari Perancis.
Pria berharta US$ 108,9 miliar (Rp 1.783 triliun) tersebut diduga melakukan praktik bisnis anti-kompetisi pada Nvidia.
Gugatan ini menjadi yang pertama dialami Nvidia, di kala 'rekan' sesama raksasa teknologi seperti Google, Meta, Apple, sudah mendapat tuntutan yang sama dari Uni Eropa.
Tuntutan dari Perancis ditengarai penggeledehan kartu grafis pada September tahun lalu yang dikatakan sengaja menargetkan Nvidia.
Penggerebekan tersebut merupakan hasil penyelidikan yang lebih luas terhadap industri komputasi cloud di Perancis.
Nvidia merupakan produsen chip AI dan GPU yang tengah naik daun seiring meningkatnya popularitas ChatGPT buatan OpenAI. Hal ini memicu para regulator untuk mengusut lebih dalam praktik bisnis Nvidia.
Nvidia menolak berkomentar soal ini. Namun, dalam keterangan tahun lalu, Nvidia mengatakan regulator Uni Eropa, China, dan Perancis, telah menanyakan informasi lebih dalam soal kartu grafisnya.
Menurut sumber dalam, Komisi Eropa kemungkinan tak melanjutkan pengajiannya ke Nvidia, sebab otoritas Perancis sedang fokus ke arah sana.
Lembaga pengawasan Perancis pada pekan lalu melaporkan ada isu pelanggaran kompetisi di sektor AI-generatif yang dilakukan penyedia chip.
Salah satu tandanya adalah ketergantungan pasar terhadap sistem software CUDA buatan Nvidia. Sistem tersebut adalah satu-satunya yang kompatibel 100% dengan GPU Nvidia untuk menggenjot komputasi canggih.
Nvidia terancam membayar denda senilai 10% dari pendapatan tahunannya jika terbukti melanggar aturan anti-kompetisi Perancis.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sosok Orang Terkaya Baru Pengganti Elon Musk, Penggemarnya Membludak
