Korban Blokir Joe Biden Meluas, Aplikasi Anti-Virus Dibabat Habis

Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 21/06/2024 13:45 WIB
Foto: Reaksi Presiden AS Joe Biden, pada hari pertama KTT G7, di Savelletri, Italia, 13 Juni 2024. (REUTERS/Yara Nardi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Joe Biden makin ganas memblokir akses dan layanan asing. Setelah menargetkan akses chip ke China dan layanan yang terafiliasi dengan Beijing, kini giliran aplikasi anti-virus Kapersky terancam diblokir karena diduga terkait dengan pemerintah Rusia.

Pada Kamis (20/6) kemarin, pemerintah AS mengumumkan rencana untuk membatasi penggunaan software anti-virus yang Kapersky Lab yang berasal dari Rusia.


Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan pengaruh Rusia ke Kapersky berpotensi mengancam keamanan nasional.

Menurut sumber dalam, klien Kapersky di AS termasuk penyedia infrastruktur kurisal, lembaga pemerintah pusat, hingga lokal.

Akses software anti-virus untuk masuk ke sistem komputer dikhawatirkan bisa mencuri informasi sensitif dari komputer di AS. Selain itu, ada kekhawatiran Kapersky bisa menginstal malware atau pembaruan berbahaya ke komputer di AS.

"Rusia memiliki kapasitas untuk mengeksploitasi perusahaan asal Rusia seperti Kapersky untuk mengumpulkan dan menyerang informasi personal warga AS. Ini merupakan alasan kami bertindak tegas," kata Raimondo dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters, Jumat (21/6/2024).

Kapersky mengatakan keputusan AS merupakan imbas dari iklim geopolitik dan kekhawatiran teoritis semata. Keresahan itu diklaim tidak berasal dari evaluasi komprehensif mengenai integritas produk dan layanan Kapersky.

Dalam pernyataan via email, Kapersky menegaskan layanannya tidak mengancam keamanan nasional AS. Perusahaan itu juga akan mengambil langkah hukum untuk menjamin haknya beroperasi di negara tersebut.

Kedutaan Rusia tidak merespons permintaan komentar. Sebelumnya, Kapersky menegaskan statusnya sebagai perusahaan privat yang sama sekali tidak berhubungan dengan pemerintah Rusia.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center