Sumber Dolar Israel Lenyap Seketika, Ini Alasannya

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
14 June 2024 21:00
Bendera AS dan Israel. (Photo by Artur Widak/NurPhoto via Getty Images/File Foto)
Foto: Bendera AS dan Israel. (NurPhoto via Getty Images/NurPhoto/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Intel menghentikan rencana pembangunan pabrik senilai US$25 miliar (Rp 407 triliun) di Israel. Hal tersebut dilaporkan oleh Media Israel Calcalist.

Ketika ditanya tentang batalnya pembangunan pabrik di Israel, perusahaan asal Amerika tersebut menjawab perlunya penyesuaian terhadap proyek-proyek besar, tanpa merujuk langsung pada proyek tersebut.

"Israel terus menjadi salah satu lokasi manufaktur dan penelitian dan pengembangan global utama kami dan kami tetap berkomitmen penuh terhadap kawasan ini," kata Intel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Jumat (14/6/2024).

"Mengelola proyek berskala besar, terutama di industri kami, seringkali melibatkan adaptasi terhadap perubahan jadwal. Keputusan kami didasarkan pada kondisi bisnis, dinamika pasar, dan pengelolaan modal yang bertanggung jawab," lanjut pernyatan tersebut.

Pemerintah Israel pada Desember setuju memberikan Intel hibah sebesar US$3,2 miliar untuk membangun pabrik chip senilai US$25 miliar di Israel selatan.

Intel sebelumnya mengatakan bahwa pabrik yang diusulkan di Kiryat Gat, merupakan "bagian penting dari upaya Intel untuk mendorong rantai pasokan global yang lebih tangguh" bersamaan dengan investasi perusahaan di Eropa dan Amerika Serikat.

Intel mengoperasikan empat lokasi pengembangan dan produksi di Israel, termasuk pabrik manufakturnya di Kiryat Gat yang disebut Fab 28. Pabrik tersebut memproduksi teknologi Intel 7 atau chip 10 nanometer.

Pabrik Fab 38 rencananya akan dibuka pada 2028 dan beroperasi hingga tahun 2035. Intel rencananya akan mempekerjakan hampir 12.000 orang di pabrik Israel.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ide Gila! Peneliti Israel Mau Bangun Payung Raksasa di Langit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular