Simpan Listrik di Semen, Peneliti Ubah Rumah Jadi Baterai

Redaksi, CNBC Indonesia
12 June 2024 14:45
Pekerja menyelesaikan beton saluran air di pembuatan beton lokal di Ciseeng, Bogor, Kamis (27/9). mengantisipasi tekanan dollar terhadap rupiah, Perusahaan konstruksi berencana mengurangi jumlah impor bahan baku tahun depan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Peneliti di MIT menemukan cara untuk menyimpan energi di dalam beton. Penemuan ini bisa menjadi solusi penyimpanan energi listrik dari sumber terbarukan seperti angin atau sinar matahari.

Menurut laporan BBC yang dikutip oleh Futurism, peneliti MIT bernama Damian Stefaniuk dan tim membuat superkapasitor dari campuran air, semen, dan karbon yang biasanya digunakan untuk memproduksi ban.

Berbeda dengan baterai lithium-ion, superkapasitor tidak bisa menyimpan energi dalam waktu yang lama. Namun, superkapasitor bisa diisi lebih cepat dibanding baterai biasa.

Stefaniuk percaya bahwa material campurannya bisa merevolusi sistem distribusi listrik yang saat ini bergantung kepada sambungan kabel. Beton penyimpan energi listrik bisa menyimpan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit "hijau" yang pasokannya tidak stabil.

"Jika bisa diproduksi massal, teknologi ini bisa menjadi solusi isu penyimpanan energi terbarukan," katanya.

Contoh aplikasi teknologi beton baterai tersebut adalah sebagai sistem pengisian baterai mobil listrik tanpa kabel. Campuran yang sama juga bisa digunakan untuk membangun tembok rumah atau fondasi gedung, yang kemudian dimanfaatkan sebagai "baterai."

Namun, saat ini superkapasitor buatan Stefaniuk baru bisa menyimpan energi setara dengan kebutuhan listrik bohlam LED 10 watt selama 30 jam.

Permasalahan lainnya adalah superkapasitor sangat mudah "melepas" listrik. Selain itu, densitas atau kapasitas penyimpanannya lebih kecil dibanding baterai lithium-ion.

Di balik semua isu tersebut, Stefaniuk yakin material buatannya bisa memasok energi harian yang dibutuhkan oleh rumah tangga. Dalam waktu dekat, tim MIT akan menggunakan material untuk membangun beton berukuran 45 meter persegi.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasien Kanker Makin Muda, Dokter Bingung Tak Tahu Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular