Bos Telkom Buka-bukaan Manfaat Starlink di RI, Tapi...

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
10 June 2024 16:43
Starlink. (Starlink.com)
Foto: Starlink. (Starlink.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., Ririek Adriansyah mengatakan Indonesia akan terbantu dengan kehadiran Starlink, internet berbasis satelit milik Elon Musk.

Akan tetapi, Starlink cocok untuk daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), bukan di kota besar.

"Starlink itu frekuensi tinggi, jadi sensitif jika ada obstacle, bahkan di dalam bangunan. Oleh karena itu dia harus beroperasi di lahan terbuka, bukan di kota yang banyak pohon dan gedung. Dia malah jadi rentan dan ada keterbatasan," ungkap Ririek dalam konferensi pers Digiland Run 2024 di Jakarta, Senin (10/6/2024).

Jaringan selular dari BTS frekuensi lebih rendah lebih bermanfaat untuk menggelar internet ke dalam ruangan dan di area perkotaan.

"Saya yakin pada akhirnya dengan Starlink akan saling melengkapi dan itu sudah dicontohkan oleh beberapa negara," jelas Ririek.

Pemerintah Harus Adil

Ririek juga memastikan dengan adanya Starlink yang paling diuntungkan adalah pengguna. Oleh karena itu ke depan, Telkom berharap pemerintah juga menerapkan regulasi yang adil pada Starlink seperti yang dilakukan kepada provider lain di Indonesia.

"Apapun yang ditetapkan pada provider juga seharusnya diterapkan pada Starlink agar adil dan bisa memberikan kontribusi kepada negara. Namun akan lebih baik memang jika bekerja sama dengan perusahaan dalam negeri," kata Ririek.

Sebelumnya, Ririek juga menjelaskan bahwa Telkomsat, anak perusahaan Telkom yang bergerak di bisnis satelit, hanya menjadi mitra Starlink dalam segmen business to business (B2B), yakni dalam layanan backhaul dan enterprise.

Layanan penghubung atau backhaul ini dipergunakan untuk operator seluler, operator ISP, konektivitas pelayaran dan memungkinkan untuk penerbangan.

"Kalau secara singkat, Starlink dibagi 3 layanan, ada untuk B2B yakni backhaul dan enterprise. Nah, Telkomsat bekerja sama dengan dengan Starlink untuk layanan backhaul, backhaul ini dipakai operator," ujar Ririek saat RDP dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (30/5/2024).

Untuk backhaul, Telkomsat bekerja sama secara eksklusif, sedangkan untuk enterprise, selain Telkomsat, ada perusahaan lain yang menjadi mitranya.

Starlink Tolak Tawaran Kerjasama B2C dari Telkom

Sementara untuk layanan business to consumer (B2C), Starlink melakukannya sendiri.

Menurut Ririek, Telkom sudah menawarkan keinginannya untuk menjadi mitra Starlink di Indonesia, tapi layanan milik Elon Musk itu menolak dengan alasan aturan di perusahaan bahwa mereka akan melakukan sendiri.

"Jadi sampai dengan saat ini yang diresmikan di Bali itu adalah segmen B2C yang dilakukan Starlink sendiri," ujar Ririek.

"B2B ini ada dua layanan. Pertama pakai antena itu, ini kira-kira bandingannya sama Indihome, bedanya ini [Starlink] pakai satelit, [Indihome] pakai fiber optik," imbuhnya.

Ke depannya Starlink juga punya layanan internet yang langsung tersambung ke HP. Saat ini, layanan tersebut sudah di coba di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. Namun saat ini layanan tersebut belum bisa digunakan untuk internet, hanya bisa digunakan mengirim SMS.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Update Starlink Masuk RI, Elon Musk Wajib Penuhi Syarat Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular