
Tak Cuma China, Raksasa AS Ini Bikin Joe Biden Ketar-ketir

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Joe Biden gencar menyuarakan bahaya perusahaan China bagi keamanan nasional. Misalnya saja Huawei dan yang kini terancam diblokir secara nasional adalah TikTok.
Namun, tak cuma perusahaan China yang dipersulit dan dijegal. Ternyata pemerintah Amerika Serikat (AS) juga memperketat pengawasan ke perusahaan dalam negeri.
Microsoft, OpenAI, dan Nvidia tengah mengalami tekanan karena dituduh memonopoli pasar Artificial Intelligence (AI) di AS.
Potensi tersebut tengah diselidiki oleh Departemen Kehakiman dan Komisi Perdagangan Amerika Serikat (AS) atau FTC untuk antimonopoli. Departemen Kehakiman akan menyelidiki Nvidia sementara OpenAI dan Microsoft diperiksa oleh Komisi Perdagangan, dikutip dari Reuters, Senin (10/6/2024).
OpenAI merupakan pencipta chatbot populer ChatGPT dan terus mengembangkan teknologinya hingga sekarang. Sementara Microsoft berinvestasi pada perusahaan senilai US$13 miliar atau 49% dan juga memasukkan teknologi AI ke dalam layananya.
Nvidia, bersama Microsoft, menjadi perusahaan terbesar secara kapitalisasi pasar. Perusahaan tercatat memiliki nilai pasar lebih dari US$3 triliun.
Nvidia juga menguasai 80% pasar chip AI. Salah satunya yang khusus dibuat untuk raksasa teknologi lain Google Cloud, Microsoft, dan Amazon.
Juru bicara Nvidia dan OpenAI menolak mengomentari hal tersebut. Sementara Microsoft mengatakan akan menjalankan kewajiban hukumnya melaporkan transaksi dan akan mematuhinya.
Sebuah sumber menyebutkan FTC juga mempertimbangkan penyelidikan kesepakatan Microsoft dan startup bernama InflectionAI. Kesepakatan itu bernolai US$650 juta dan dimulai Maret lalu.
Kerja sama keduanya memungkinkan Microsoft menggunakan model dari startup. Selain itu staf Inflection juga bisa diperkerjakan oleh Microsoft.
Microsoft mengatakan kerja sama itu mempercepat mengembangkan sistem AI Copilot. Sementara itu, FTC khawatir kerja sama adalah cara perusahaan mengabaikan persyaratan untuk mengungkapkan merger.
Raksasa teknologi asal AS belakangan ini memang mendapat tekanan dari Uni Eropa dan pemerintah AS atas tudingan memonopoli pasar. Kita tunggu kelanjutannya!
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joe Biden Makin Ganas Blokir China, Ini Daftar Terbaru 2024
