Sudah Kemarau Masih Hujan Lebat, BMKG Warning Wilayah RI Ini

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 10/06/2024 09:50 WIB
Foto: Sejumlah pengendara berteduh saat hujan deras dan angin kencang di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (4/6/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Peralihan musim kemarau di Indonesia diikuti dengan cuaca hujan dengan intensitas sedang-lebat. Peringatan ini diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Meskipun di sebagian wilayah Indonesia telah memasuki awal musim kemarau, sebagian wilayah lainnya masih berada di masa peralihan musim di mana kandungan uap air dan labilitas atmosfer masih tinggi yang dapat memicu pertumbuhan awan-awan hujan yang signifikan," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dikutip dari situs resmi BMKG, dikutip Senin (10/6/2024).

Salah satunya terjadi di Jakarta. BMKG mengungkapkan terdapat potensi hujan sedang dengan disertai kilat atau petir sejak beberapa hari lalu.


Kondisi tersebut terjadi karena aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di Jawa bagian barat. BMKG mencatat adanya pola pertemuan dan pelambatan kecepatan angin, suhu muka laut yang hangat di perairan sekitar Selat Sunda dan Laut Jawa, labilitas atmosfer tinggi dan indikasi adveksi dingin di selatan Jawa.

Dia menjelaskan fenomena karena kondisi atmosfer menimbulkan potensi hujan disertai kilat serta angin kencang. Ini terjadi selama pekan kemarin hingga 9 Juni 2024.

"Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat berlangsung di sebagian wilayah Indonesia hingga 9 Juni 2024", imbuhnya.

Bukan hanya pulau Jawa, hujan dengan intensitas sedang-lebat bersama dengan kilat/petir dan angin kencang juga terjadi di beberapa wilayah. Termasuk di Sumatra, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dna sebagian besar Papua.

Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhan mengingatkan masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana hidrometeorologi bisa tetap waspada pada potensi cuaca ekstrem. Meskipun sekarang beberapa wilayah sudah masuk musim kemarau.

Selain itu juga mendapatkan informasi dari kanal resmi BMKG. "Dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem dapat meliputi banjir, banjir bandang, banjir lahar hujan, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang," jelasnya.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat