
2.100 Serangan Hantam Internet RI Sebulan, Kominfo Bongkar Modusnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah serangan siber diketahui mencoba menyerang event internasional. Serangan biasanya adalah DDOS yakni Distributed Denial of Service.
"Serangan biasanya DDOS, tentu kalau kita membaca literatur kasus-kasus belakangan ini sifatnya valumetrik. Sebenanrya dari informasi dan transaksi elektronik tidak ada masalah.Tetapi valumetrik DDOS mencoba menutup akses ke website kita," kata Ketua Pokja Infrastruktur Informatika Pusat Data dan Sarana Informatika Kementerian Kominfo, Suhartono dalam acara Ngopi Bareng Kementerian Kominfo, Jumat (7/6/2024).
Salah satu yang diamankan oleh pihak PDSI sendiri adalah event G20 yang digelar 2022 di Bali. Dalam pemaparan Kepala Pusat Data dan Sarana Informatika Irawati Tjipto Priyanti, terdapat 2.100 serangan pada aset acara yang hosting di Kominfo selama 1-31 November 2022 atau puncak acara.
Dari angka tersebut terbanyak adalah insiden minor sebanyak 1.600 serangan. Sementara itu ada 156 insiden kritikal dan 422 bersifat mayor.
Sebagai informasi, serangan minor hanya memindai apakah sebuah sistem memiliki celah keamanan dan bisa diekploitasi. Mayor diartikan sebagai aktivitas mencoba menyerang tapi tidak bisa membuatnya hingga down dan kritikal menyerang hingga down.
PDSI sendiri mengamankan seluruh event internasional yang ada di Indonesia. Irawati menjelaskan pihaknya bertugas mengamankan pembuatan website, registrasi, serta media center selama penyelenggara acara tersebut.
Sistem keamanan akan dipasang pada semua perangkat yang digunakan dalam penyelenggara. Selain itu memastikan server dan trafik jaringan aman selama acara berlangsung.
"Memastikan trafik jaringan aman, biasanya isp khusus yg ditunjuk. kita pastikan simpul-simpul di jaringan ISP sudah aman dilakukan dulu koordinasi," ungkapnya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Cuma Serang RI, Raja Hacker Dunia Lumpuhkan Amerika
