Taktik Israel Hancurkan Gaza Terungkap, Seret Perusahaan Elon Musk

Redaksi, CNBC Indonesia
06 June 2024 13:10
Palestinians react as they inspect the site of an Israeli strike on a house amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, in Khan Younis in the southern Gaza Strip, June 3, 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Foto: REUTERS/Mohammed Salem

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Israel diam-diam menyebarkan kampanye online yang menyasar pembuat kebijakan di Amerika Serikat (AS). Tujuannya untuk meningkatkan dukungan atas genosida yang dilakukan Israel di Gaza, menurut laporan New York Times.

Menurut empat sumber yang identitasnya tak diungkap, kampanye besar-besaran Israel dilancarkan oleh Stoic, firma pemasaran berbasis Tel Aviv. Perintahnya langsung dari Kementerian Luar Negeri dan Diaspora Israel.

Secara garis besar, kampanye tersebut melibatkan ratusan akun media sosial palsu yang menyamar sebagai warga AS. Akun-akun itu lantas menciptakan konten-konten yang mendukung Israel.

Konten-konten itu disebar melalui berbagai platform populer seperti X, Facebook, dan Instagram, dikutip dari Forbes, Kamis (6/6/2024).

Akun-akun itu secara spesifik berfokus ke pejabat-pejabat Demokrat berkulit hitam. Antara lain Pemimpin Minoritas DPR Hakeem Jeffries dan Senator Raphael Warnock.

Konten-konten propaganda yang dibuat mendorong pemangku kebijakan AS meneruskan pendanaan perang untuk Israel.

Menurut laporan New York Times, kampanye-kampanye itu masih kencang bersirkulasi di X. Penciptaan konten palsunya menggunakan tool chatbot ChatGPT buatan OpenAI.

Pekan lalu, Meta dan OpenAI merilis pernyataan terpisah dan menegaskan pihaknya telah menghapus konten-konten yang dilancarkan Stoic.

Meta mengatakan telah memblokir 510 akun, 11 pages, dan 1 grup di Facebook, serta 32 akun Instagram yang berasal dari Israel dan menunjukkan konten tak orisinil.

Meta mengatakan akun-akun tersebut menyamar sebagai mahasiswa Yahudi, warga keturunan Afrika-Amerika, dan warga AS pada umumnya yang memiliki perhatian khusus ke perang Gaza.

Konten-konten itu memuji aksi militer Israel dan mengkritik lembaga-lembaga yang mendukung Palestina.

OpenAI juga mengatakan Stoic menggunakan tool AI miliknya untuk mengumpulkan dan mengedit konten-konten anti-Hamas, anti-Qatar, dan pro-Israel.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Dipaksa Buka-Bukaan Senjata Pemusnah Gaza, Biden Terseret

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular