
Bantah Karpet Merah, Deputi Luhut Beberkan Proses Izin Starlink

Jakarta, CNBC Indonesia - Starlink menempuh jalan panjang untuk bisa beroperasi di Indonesia. Proses perizinan dikabarkan mencapai 2,5 tahun.
Ini diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenkomarves Septian Hario Seto. Dia juga membantah isu Starlink begitu mudah masuk ke Indonesia atau mendapatkan karpet merah.
"Jadi sebenarnya kalau dibilang mereka mudah masuk Indonesia, sebenarnya enggak juga. Mereka mungkin kira-kira hampir 2,5 tahun ya mengurus izin-izinnya ya," kata Septian dalam wawancara di program Profit di CNBC Indonesia TV, Selasa (4/6/2024).
Dia menjelaskan pemerintah tetap meminta Starlink memenuhi regulasi dalam negeri untuk bisa beroperasi di Indonesia. Termasuk dengan mendapatkan semua perizinan yang diperlukan.
Menurut Septian, Starlink melalui proses yang tak mudah untuk mengantongi izin dari Indonesia. Selama 8 bulan terakhir baru terlihat progress dari proses tersebut.
"Jadi saya kira kalau pemerintah memberikan karpet merah atau apapun yang lain, saya kira nggak benar ya persepsi seperti itu. karena saya tau sendiri mereka mengurus ini mungkin udah hampir 2 setengah tahun ya. Dan itu bukan proses yang mudah gitu," jelasnya.
"Memang kira-kira dalam 8 bulan terakhir lah lah mereka baru membuat progres yang kita lihat juga cukup signifikan ya. Jadi sebenarnya sekali lagi kalau dibilang karpet merah kan nggak gitu ya."
Dalam kesempatan itu, dia kembali menegaskan tak ada perlakuan khusus bagi Starlink. Termasuk tak melakukan diskriminasi dalam proses tersebut.
"Intinya kalau perusahaan-perusahaan itu mau beroperasi di Indonesia ya mereka harus mengikuti ketentuan dan regulasi yang ada di Indonesia," ungkap dia.
Setelah proses tersebut, Starlink telah mengantongi semua izin yang diperlukan. Termasuk melalui uji laik operasi (ULO) sebelum akhirnya beroperasi di tanah air.
"Jadi saya kira kalo perizinan, Insyaallah sih waktu itu kita dengan Kominfo benar-benar memastikan bahwa mereka harus memenuhi perizinan yang diperlukan untuk mereka beroperasi di Indonesia," ujar Septian.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Deputi Luhut Jawab Tudingan Karpet Merah Starlink
