Jual Kaca Mata di RI, Temasek Hargai Startup Ini Rp 81 Triliun
Jakarta, CNBC Indonesia - Temasek membeli saham startup jaringan ritel kacamata asal India yang bernama Lenskart. Suntikan modal dari Temasek dan investor lain mendongkrak valuasi Lenskart melampaui US$ 5 miliar (Rp 81 triliun).
TechCrunch memberitakan bahwa Temasek, badan investasi milik negara Singapura dan Fidelity, mengeluarkan uang senilai US$ 200 juta (Rp 3,25 triliun) untuk membeli saham Lenskart. Setelah penanaman modal tersebut, valuasi Lenskart kini menembus Rp 81 triliun.
Lenskart adalah perusahaan rintisan asal India pemilik jaringan ritel kacamata terbesar di India dan kini sedang agresif berekspansi ke Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Sebelumnya, badan investasi Abu Dhabi yang bernama ADIA juga menyuntikkan US$ 500 juta (Rp 8,1 triliun) ke Lenskart.
Investor terdahulu Lenskart termasuk SoftBank dan Alpha Wave Global. Startup ini menjual kacamata, kacamata hitam, lensa kontak, dan aksesori lainnya.
Lenskart berhasil menjadi peritel aksesori mata nomor satu di India dengan menawarkan produk premium di tingkat harga yang lebih terjangkau.
Startup ini mampu menawarkan produk di harga yang lebih rendah karena model bisnisnya yang efisien. Selain memproduksi sendiri bingkai kacamata dan lensa kontak, Lenskart juga berhasil menjalin kemitraan eksklusif dengan brand dari luar India.
Lenskart berambisi membuka 7 toko baru setiap pekan dan berencana memproduksi 20 juta pasang kacamata pada 2024. Perusahaan ini juga telah beroperasi di Indonesia.
Menurut TechCrunch, pendapatan Lenskart mencapai US$ 180 juta selama 12 bulan yang berakhir pada Maret 2022. Tiap bulan, operasional perusahaan menyedot US$ 50 juta dari kas perusahaan.
(dem/dem)