East Ventures Cari Startup Iklim dan Kesehatan, Buat Program Ini

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
21 March 2024 19:25
Petugas medis menunggu pengguna jasa layanan 'drive thru' tes antigen dan PCR COVID-19 harian di salah satu laboratorium di Tb Simatupang, Jakarta, Senin (8/5/2023).  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas medis menunggu pengguna jasa layanan 'drive thru' tes antigen dan PCR COVID-19 harian di salah satu laboratorium di Tb Simatupang, Jakarta, Senin (8/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang tahun lalu, East Ventures melirik soal masalah perubahan iklim dan juga kesehatan. Untuk menanganinya, venture capital tersebut membuat sejumlah inisiatif bekerja sama dengan berbagai pihak.

Misalnya dengan Temasek, East Ventures bekerja sama membuat Climate Impact Innovations Challenge (CIIC). Kompetisi pitching terkait mengatasi masalah mitigasi dan ekologis perubahan iklim ini memberikan total hadiah Rp 10 miliar.

"Tujuannya bisa membantu lebih banyak perusahaan yang bergerak climate dan sustainability," kata Partner East Ventures, Melisa Irene, Rabu (21/3/2024).

Khusus untuk tahun ini akan ada tiga trek, yakni terkait transisi energi, pertanian yang berkelanjutan, serta ekonomi sirkuler.

Selain itu, East Ventures juga memiliki inisiatif untuk menghitung emisi perusahaan bernama Ecovisea. Inisiatif ini hasil kerja sama dengan WRI Indonesia dan Climatiq.

Untuk mengaksesnya, tinggal masuk ke website resminya lalu membuat akun. Perhitungan emisi ini bisa dilakukan secara gratis.

"Harapannya company mau report, bingung caranya gimana. Mau bayar consultant mahal banget. Ini gratis, tinggal bikin account dan emission dihitung," jelas Melisa.

East Ventures juga membuat dua inisiatif di bidang kesehatan yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Salah satunya adalah menerbitkan white paper "Genomics: Leapfrogging into the Indonesian healthcare future".

Selain itu juga ada inisiatif BGSI atau Biomedical & Genome Science Initiative. East Ventures juga meluncurkan Healthcare fund, salah satu pendanaan yang dilakukan tahun lalu.

"Meluncurkan healthcare fund US$ 30 juta, untuk membantu inovasi di perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan. Akhir tahun lalu support BGSi, untuk membangun genomic bank di Indonesia memberikan donasi dan kerjasama Kemenkes dengan Nalagetics," kata Melisa.

Melisa menjelaskan startup yang bisnisnya terkait dampak perubahan iklim atau kesehatan memerlukan penanganan yang berbeda dari startup di bidang lainnya.

Ia menjelaskan East Ventures tidak memberikan syarat atau jangka waktu investasi yang berbeda untuk startup di kedua bidang tersebut. Namun, East Ventures menyediakan dukungan yang lebih lengkap, misalnya lewat program akselerator.

Program akselerator tersebut disediakan agar pendiri startup kesehatan, sains, atau bidang perubahan iklim lebih memahami isu regulasi dan bisnis lewat diskusi dengan pengambil kebijakan atau ahli di bidang tertentu.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor RI Ini Guyur Startup Rp 1,2 Triliun, Cek Target Berikutnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular