
Starlink Tumbang Diserang Rusia, Elon Musk Ungkap di Medsos

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilik Starlink Elon Musk buka suara soal layanannya di Ukraina yang diserang Rusia belum lama ini. Menurut pengusaha itu perusahaannya berusaha menghentikan serangan itu.
"SpaceX menggunakan sumber daya yang signifikan untuk memerangi jammer [pengacak sinyal] dari Rusia," ungkapnya dalam postingan di akun X Jumat (31/5/2024).
Starlink diketahui menyediakan layanannya untuk Ukraina sejak perang dimulai Februari 2022. Seiring berjalannya waktu, layanan itu juga kian digunakan oleh banyak pihak di negara tersebut.
Tahun lalu, misalnya, sekitar 42 ribu terminal Starlink beroperasi di Ukraina. Ini digunakan untuk militer, rumah sakit, bisnis, dan organisasi bantuan.
Pihak Amerika Serikat (AS) juga bekerja sama dengan SpaceX mendukung akses untuk militer Ukraina. Negara itu juga mencegah terminal Starlink digunakan oleh Rusia di medan perang di wilayah Ukraina.
Namun ini tak menutup upaya Rusia mengganggu operasional Starlink di medan perang. Baru-baru ini serangan juga berdampak pada layanan Starlink.
Serangan itu bersamaan saat Rusia menyerang wilayah dekat Kharkiv, ungkap laporan New York Times. Bahkan gangguan ini menghentikan penggunaan layanan berbasis satelit itu secara luas.
Pada akhirnya komunikasi antar tentara Ukraina terganggu karena upaya Rusia tersebut. Termasuk untuk melakukan intelijen dan serangan tanpa awak juga tak bisa dijalankan.
Rusia memang berulang kali mengganggu komunikasi Ukraina. Engadget menuliskan layanan Starlink bisa bertahan baik dalam gangguan yang dimulai sejak perang dua negara dimulai.
Namun Menteri Digital Ukraina Mykhailo Federov mengungkapkan nampaknya Rusia menggunakan teknologi baru dan lebih maju untuk mengganggu sinyal Starlink.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Starlink Mau Jualan Internet di RI, Ini Sederet Syaratnya
