Perang Chip Sampai ke Tetangga RI, Ini Buktinya

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Rabu, 29/05/2024 13:40 WIB
Foto: REUTERS/Florence Lo

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbagai negara tengah berlomba-lomba menguasai industri chip. Amerika Serikat (AS) dan China menjadi dua negara yang paling sengit 'berperang' untuk mendominasi sektor tersebut.

Kini, negara-negara lain pun mulai menunjukkan ambisinya. Malaysia menargetkan setidaknya 500 miliar ringgit (Rp 1.727 triliun) investasi untuk industri semikonduktor. Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim.


Negara tetangga RI itu tampaknya ingin memposisikan diri sebagai pusat manufaktur chip global.

Malaysia merupakan salah satu pemain utama dalam industri manufaktur semikonduktor. Terhitung ada sekitar 13% pengujian dan pengemasan semikonduktor global di negara tersebut.

Industri chip Malaysia telah menarik investasi miliaran dolar dari perusahaan-perusahaan terkemuka dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Intel (INTC). O) dan Infineon (IFXGn. DE).

Anwar mengatakan investasi yang diupayakan adalah desain terpadu, pengemasan canggih, dan peralatan manufaktur chip semikonduktor.

Malaysia juga ingin mendirikan setidaknya 10 perusahaan lokal dalam desain dan pengemasan canggih untuk chip semikonduktor, dengan pendapatan antara US$210 juta hingga US$1 miliar.

Malaysia, kata Anwar, akan mengalokasikan US$5,3 miliar dalam bentuk dukungan fiskal untuk memenuhi target ini, dan rincian lebih lanjut akan diumumkan lebih lanjut.

"Kami memiliki kapasitas yang kuat untuk melakukan diversifikasi dan bergerak lebih tinggi dalam rantai nilai untuk bergerak menuju manufaktur yang lebih tinggi, desain semikonduktor dan kemasan canggih", kata Anwar, dikutip CNBC Indonesia dari Reuters, Rabu (29/5/2024).

Pada 22 April, Anwar mengatakan Malaysia berencana membangun taman desain sirkuit terpadu terbesar di Asia Tenggara dan akan menawarkan insentif termasuk keringanan pajak, subsidi dan biaya pembebasan visa untuk menarik perusahaan teknologi global dan investor.

Dia mengatakan, taman desain sirkuit terpadu yang diusulkan adalah bagian dari upaya Malaysia untuk memenuhi target perakitan dan pengujian chip backend dan menjadi pekerjaan desain front-end bernilai tinggi.

Malaysia dipilih menjadi negara untuk mengembangkan sektor semikonduktor, karena perusahaan chip China melakukan diversifikasi di luar China untuk kebutuhan perakitan.

Xfusion Cina, mantan Huawei mengatakan September lalu akan bermitra dengan NationGate Malaysia untuk memproduksi server GPU - server yang dirancang untuk pusat data dan yang digunakan dalam kecerdasan buatan (AI) dan komputasi berkinerja tinggi.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat