Pencipta ChatGPT Blak-blakan Malu Usai Dirujak Netizen, Ada Apa?

Redaksi, CNBC Indonesia
20 May 2024 19:20
Sam Altman CEO ChatGPT (Getty Images/Win McNamee)
Foto: (Getty Images/Win McNamee)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri sekaligus CEO OpenAI, Sam Altman, mengaku malu menjalani perusahaan yang menciptakan layanan populer ChatGPT. Pernyataan tersebut ia ungkap dalam unggahan di akun X personalnya.

Konteksnya terkait kehebohan petinggi OpenAI yang memutuskan cabut dari perusahaan. Antara lain Superalignment Co-Lead Jan Leike dan Chief Scientist Ilya Sutskever.

Kedua petinggi tersebut tak blak-blakan menyebut alasan mundur dari OpenAI. Menurut BusinessInsider, Sutskever memang berada di posisi yang tidak pasti di perusahaan pasca menggulingkan Altman beberapa bulan lalu.

Sementara itu, Leike akhirnya buka suara pada Jumat pekan lalu. Ia mengatakan alasannya mundur karena OpenAI lebih memprioritaskan produk mentereng ketimbang mementingkan keamanan.

Menurut laporan Vox, Sutskever dan Leike enggan berkomentar lebih jauh karena ada perjanjian non-disparagement yang melarang mantan karyawan mengkritik perusahaan.

Konsekuensi jika melanggar adalah kehilangan hadiah saham yang diberikan kepada mereka saat bekerja di OpenAI. Hal ini dibenarkan Altman.

Ia mengatakan karyawan OpenAI yang meninggalkan perusahaan tanpa menandatangani perjanjian non-disparagement berpotensi kehilangan saham mereka. Namun, Altman menegaskan kebijakan tersebut tak pernah benar-benar ditegakkan.

"Kami tidak pernah mengambil kembali saham untuk karyawan. kami juga tidak akan merampasnya jika mereka tidak menandatangani perjanjian non-disparagement. Saham yang telah diperoleh adalah hak mereka sepenuhnya," kata Altman, dikutip dari akun X personalnya, Senin (20/5/2024).

Altman mengakui klausa soal perjanjian non-disparagement memang ada dalam dokumen pengunduran diri OpenAI. Namun, ia menyesali hal tersebut. Sebab, seharusnya klausa semacam itu tak pernah diberlakukan.

"Ini adalah kesalahan saya. Kasus ini merupakan salah satu hal yang membuat saya benar-benar malu menjalankan OpenAI," kata dia.

"Saya tidak tahu soal hal ini sebelumnya. Seharusnya saya tahu," ia menambahkan.

Lebih lanjut, Altman mengatakan timnya sedang dalam proses untuk memperbaikin standar dokumen pengunduran diri di perusahaan.

"Jika ada karyawan yang telanjur menandatangani perjanjian tersebut dan khawatir, silakan hubungi saya. Saya benar-benar minta maaf," ia menuturkan.

Sebelumnya, informasi soal perjanjian yang melarang mantan karyawan mengkritik perusahaan heboh di internet, bahkan dibahas di forum-forum online.

Banyak netizen yang memprotes soal perjanjian tersebut. Pasalnya, hal tersebut dianggap merupakan bentuk pembungkaman mantan karyawan, serta melanggar hak mereka untuk berekspresi dan berpendapat. Apalagi, konsekuensi penghapusan hak saham mereka dinilai tak sesuai etika.

Beberapa netizen pun masih nyinyir ketika Altman membuat pernyataan resmi. Menurut beberapa orang, tak masuk akan Altman tak mengetahui soal perjanjian non-disparagement tersebut.



Ada juga yang berpendapat bahwa Altman tak akan mengubah perjanjian tersebut jika tak dibocorkan oleh media dan jadi viral di internet.






(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pencipta ChatGPT Dipecat Lagi dari Startup Sendiri, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular