
Jokowi Kesal RI Impor Barang Elektronik, Asus dan Acer Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung bengkaknya barang impor perangkat elektronik dan alat komunikasi di Indonesia. Bahkan, ia blak-blakan menyebut impor barang elektronik membuat negara defisit Rp 30 triliun di sektor tersebut.
Lebih lanjut, ia menyinggung soal permohonan uji perangkat di Indonesia yang kebanyakan berasal dari luar negeri. Dia menyebutkan Indonesia memiliki 632 perangkat yang diuji, sementara dari China mencapai 3.046 perangkat.
Ditanya terkait hal ini, Head of Public Relations ASUS Indonesia Muhammad Firman menjelaskan angka impor yang masih tinggi karena belum ada fasilitas produksi untuk komponen utama di Indonesia. Produsen komponen masih dilakukan di luar negeri.
"Angka impornya masih besar karena produsen komponen utama perangkat teknologi belum memiliki pabrik di Indonesia. Produsen chip prosesor, memori, grafis, display dan lain-lain masih beroperasi di luar negeri," kata Firman kepada CNBC Indonesia, Selasa (7/5/2024).
Dia memastikan Asus akan langsung mengambil komponen yang diproduksi di dalam negeri jika sudah ada. Termasuk juga merakitnya di Indonesia.
"Kalau mereka sudah memproduksinya di Indonesia dan kita bisa langsung mengambil dari mereka di Indonesia dan merakitnya di Indonesia, tentu akan kita lakukan. Kalau memang ada kebijakan seperti itu dari pemerintah," imbuhnya.
Selama ini, produk-produk Asus juga sudah dirakit di dalam negeri. Misalnya laptop yang dipasarkan untuk pemerintah dan edukasi dirakit di Batam sejak 2022.
Perangkat komunikasi selular juga sudah tujuh tahun terakhir dirakit di Batam. Jadi tiap produknya memiliki tingkat kandungan dalam negeri.
"Kalaupun ke depannya ada aturan kita harus produksi lokal juga untuk perangkat yang ditujukan untuk end-user individual, tentu kita akan mengikuti peraturan tersebut," jelasnya.
Sementara itu, Corporate Marketing Manager Acer Indonesia, Anandita Puspitasari mengungkapkan pihaknya selalu mendukung upaya pemerintah meningkatkan produksi industri dalam negeri. Misalnya dengan menyediakan fasilitas produksi Acer Manufacturing Indonesia (AMI).
Fasilitas yang berjalan 12 tahun itu telah menghadirkan sejumlah perangkat dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan bobot manfaat perusahaan (BMP) lebih dari 40%.
"Salah satunya dengan menyediakan rangkaian produk lengkap melalui fasilitas produksi Acer Manufacturing Indonesia (AMI) yang sudah berjalan selama 12 tahun. Melalui AMI, Acer menghadirkan rangkaian perangkat dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) maupun Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) lebih dari 40%," jelas Anandita.
"Mulai dari laptop Windows, Chromebook Acer, PC all in one (AIO), desktop, mini PC, server, monitor, proyektor hingga layar interaktif (interactive flat panel). Hal ini menjadikan Acer sebagai merek global dengan perangkat terlengkap yang ber-TKDN," ujarnya menambahkan.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
