Uranium Ditemukan di Tubuh Pengguna Vape, Ini Penelitiannya

Redaksi, CNBC Indonesia
06 May 2024 19:10
Geliat Industri Rokok Elektrik Masa Kini (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Geliat Industri Rokok Elektrik Masa Kini (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penelitian menemukan kandungan bahan kimia berbahaya di urine remaja yang sering menghisap rokok elektronik, termasuk vape.

Laporan yang diterbitkan di jurnal Tobacco Control menganalisis urine remaja yang penghisap vape. Hasilnya, kandungan timbal di urine orang yang menghisap vape 5 sampai 19 hari setiap bulan 30 persen lebih tinggi dari pengguna yang hanya menghisap vape kurang dari 5 hari sebulan.

Materi kimia lain, yaitu uranium, juga ditemukan makin banyak di penghisap vape. Kandungan uranium di urine orang yang menggunakan vape 5 sampai 19 hari sebulan dua kali lipat lebih banyak dibanding orang yang menghisap vape kurang dari 5 hari sebulan.

Penemuan ini, menurut para peneliti, menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektronik meningkatkan risiko pencemaran logam di tubuh remaja. Namun, penulis laporan menekankan bahwa studi ini masih sebatas observasi tanpa memeriksa hubungan langsung antara pencemaran logam dan kebiasaan merokok vape.

'Vape disebut alternatif yang lebih aman dari rokok, tetapi asapnya mengandung berbagai jenis bahan kimia, termasuk logam berat. Jika terpapar terus menerus, akan ada dampak jangka panjang pada kesehatan," kata Kelly Burrowes dari Aucklan Bioengineering Institute seperti dikutip Futurism.

Di Amerika Serikat, vape masih menjadi produk tembakau yang paling populer di kalangan remaja. Sekitar 10 persen dari pelajar tingkat SMA di Amerika Serikat adalah pengguna vape.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah melakukan berbagai upaya untuk menekan konsumsi vape oleh anak lewat larangan vape berperasa. 

Penemuan kandungan logam berat di tubuh perokok Vape, memberikan ancaman baru bagi penggunanya. Vape juga disebut memiliki kandungan nikotin jauh lebih tinggi dibanding rokok. 

"Kadmium dan timbal sering ditemukan di asap vape. Ini berasal dari komponen gulungan pemanas dan solder. Uranium belum banyak dilaporkan. Temuan ini patut diperhatikan karena kandungan racun [uranium] sangat tinggi," kata Burrowes.

Namun, peneliti dari University College London, Lion Shahab mengkritik metode penelitian yang digunakan. Ia menjelaskan bahwa kandungan yang ditemukan jauh di bawah kandungan acuan di populasi umum. Selain itu, riset tidak membandingkan kandungan kimia yang ditemukan di tubuh pengguna vape dengan kandungan kimia di tubuh remaja bukan pengguna vape.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cari Partikel Gelap, China Buat Lab Raksasa di Perut Bumi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular