Bocoran Luhut, Begini Kronologi Starlink Masuk Indonesia

Redaksi, CNBC Indonesia
Rabu, 01/05/2024 15:00 WIB
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan dan Elon Musk di Austin (Tangkapan layar ig pandusjahrir)

Jakarta, CNBC Indonesia - Starlink selangkah lagi beroperasi di Indonesia. Perusahaan satelit milik Elon Musk tersebut sudah mengantongi dua izin beroperasi di Indonesia, yakni sebagai penyedia VSAT dan internet (ISP).

Tahap selanjutnya usai lolos Uji Laik Operasi (ULO), Starlink akan diuji coba di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada pertengahan Mei mendatang.


Rencana masuknya Starlink ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan ritel pertama kali diungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Agustus 2023.

Kala itu, Luhut mengatakan Musk berminat menyediakan layanan Starlink untuk fasilitas puskesmas di wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T).

Lalu, pada Februari 2024, Luhut kembali memberikan bocoran soal kepastian Starlink masuk Indonesia. Ia pula yang membeberkan Starlink akan hadir pertama kali di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Saya dengan Elon Musk telepon seminggu lalu, Jumat lalu. Kan Starlink mau masuk. Saya kira hampir selesai persyaratannya. Dia akan ke IKN," kata Luhut, Rabu (7/2) lalu.

StarlinkĀ Lebih Dulu Kerja Sama dengan Telkomsat

Sebelumnya, Starlink sebenarnya sudah masuk ke Indonesia melalui Hak Labu Satelit Khusus Non Geostationer yang diberikan kepada PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) pada Juli 2022.

Jadi, Telkomsat menggunakan layanan backhaul dengan satelit Starlink untuk keperluan internal Telkom Group.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) kala itu, Johnny G Plate, menegaskan operasional Starlink bukan untuk keperluan layanan ritel ke masyarakat.

Starlink baru akan beroperasi saat Gateway Station dibangun oleh Telkomsat. Fungsinya fokus untuk melayani backhaul Telkomsat saja.

Salah satu kekhawatiran jika Starlink beroperasi dan melayani masyarakat umum adalah peran yang tumpang tindih dengan pemain lokal. Untuk itu, pemerintah mengimbau agar Starlink menggandeng penyedia jasa internet di Indonesia.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan telah melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Starlink melalui PT Starlink Services Indonesia. Memorandum of Understanding (MoU) itu dilakukan untuk meningkatkan akses di seluruh Indonesia.

Ketua Umum APJII, Muhammad Arif menjelaskan kerja sama ini bisa bermanfaat bagi ekosistem internet dalam negeri. Misalnya memperluas jangkauan yang dimiliki oleh penyedia jasa internet Indonesia.

"Dengan mengintegrasikan layanan Starlink dengan infrastruktur yang sudah ada, bisnis ISP lokal dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan mereka, sementara Starlink juga dapat memanfaatkan jaringan yang sudah terbangun untuk mencapai lebih banyak pengguna di seluruh Indonesia," jelasnya dikutip dari keterangan resmi.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan Starlink wajib memenuhi seluruh regulasi yang berlaku di Indonesia untuk menciptakan persaingan sehat dengan pemain lokal.

Salah satunya, Starlink ikut membayar Biaya Hak Penggunaan (BHP) Frekuensi. Biaya tersebut diwajibkan untuk perusahaan yang menguasai dan menggunakan spektrum frekuensi rentang tertentu di Indonesia.

"Semua harus ikut regulasi Indonesia dong. Izinnya semua harus ikut Indonesia. Bayar dong, enggak ada yang gratis enak aja," kata Budi Arie.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center