Bayi Badak Jawa Tertangkap Kamera, Kirim Doa

Redaksi, CNBC Indonesia
Senin, 29/04/2024 16:15 WIB
Foto: Badak Jawa (Dok: iStock/Tobias Nowlan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Video bayi badak jawa yang diunggah oleh Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di media sosial mengundang reaksi positif dari warganet RI.

TNUK merilis video anak badak jawa di beberapa akun media sosialnya. Dalam video tersebut seekor induk badak jawa tampak bersama bayi badak yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya.

Semenanjung Ujung Kulon adalah kawasan perlindungan flora dan fauna yang berlokasi di semenanjung ujung barat pulau Jawa.


Badak jawa (Rhinoceros sondaicus) adalah satwa langka terancam punah yang kini hanya bisa ditemukan di Ujung Kulon. Populasinya diperkirakan tinggal 81 ekor.

Video bayi badak tertangkap oleh kamera jebak pada 4 Maret 2024 pada pukul 11.49 WIB.

Dalam siaran pers, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko menyatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan anak badak tersebut.

"Ahamdulillah, ini merupakan berita gembira dan membuktikan bahwa badak jawa di dunia yang hanya ada di Ujung Kulon dapat berkembang dengan baik dan lestari," ungkapnya.

Kemunculan anak badak jawa baru adalah hasil dari pemantauan oleh tim Monitoring Badak Jawa (MBJ) dalam pemantauan selama Februari-April 2024 kemudian dikonfirmasi oleh analisis fisik oleh para ahli, baik pihak mitra maupun akademisi.

TNUKmeningkatkan pemantauan fauna di wilayah mereka dengan pemasangan 126 unit kamera jebak dengan metode sampling sistematik.

Berdasarkan hasil identifikasi, timmemperkirakan bahwa bayi badak jawa tersebut baru berusia 3 sampai 5 bulan. Bayi badak tersebut belum diberi nama, tetapi telah diberikan nomor identitas ID.093.2024.

Jenis kelamin anak badak tersebut belum bisa diidentifikasi lewat klip video. Tim juga tidak menemukan ciri khusus atau cacat yang terlihat.

Induk badak yang tertangkap kamera juga tidak bisa diidentifikasi meskipun sang ibu memiliki cula batok yang cukup jelas. Bagian kepala tidak tampak jelas sehingga ciri di wajah tidak bisa dikenali.

Sebelumnya, kamera jebak TNUKjuga telah menangkap 2 anak badak baru pada 2022 dan 2023 yang keduanya adalah betina.

Satyawan mengatakan kabar gembira soal kelahiran badak jawa bukan berarti habitat dan individu badak jawa aman dari gangguan.

Aktivitas perburuan, predator, penyakit, potensi inbreeding depression, dan bencana alam masih mengancam keberadaan dan kelestarian badak jawa.

"Untuk itu, kita dan semua pihak yang membantu dalam upaya pelestarianbadak jawa tidak boleh lengah dan selalu mengantisipasi terhadap setiap ancaman yang mungkin akan terjadi," katanya.

Unggahan soal badak jawa di Instagram mengundang komentar dari para warganet. 

"Semoga populasi badak jawa di TNUK semakin bertambah supaya tetap lestari dan bisa diintroduksi ke Taman Nasional lain di pulau jawa," kata seorang pengguna Instagram.

"Yey seneng banget dengarnya, lucu ya badak nya gemoy," kata akun yang lain.

"Induknya seolah sengaja mengajak anaknya ke depan kamera. Seperti menunjukkan bahwa dia telah melahirkan badak baru," kata netizen lainnya.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Ledakan" Adopsi AI-Cloud, Infrastruktur Server RI Siap Hadapi?


Related Articles