Alipay Mau Masuk RI dari China, BI Bilang Minta Izin Saja Belum
Jakarta, CNBC Indonesia - Ant Group ingin membawa solusi pembayaran Alipay Plus ke Indonesia. Namun, perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma tersebut ternyata belum mengajukan izin ke Bank Indonesia.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan bahwa BI belum menerima pengajuan formal dari Ant Group soal Alipay. Untuk membawa masuk Alipay, Ant Group harus memiliki izin sebagai penyelenggara sistem pembayaran.
"Memang secara formal belum ada pengajuan dari Alipay ke BI sebagai penyelenggara jasa sistem pembayaran," katanya, Rabu (24/4/2024).
Ia menjelaskan perusahaan yang ingin menyelenggarakan jasa pembayaran di RI seharusnya telah melakukan pertemuan pendahuluan dengan BI.
"Biasanya yang dilakukan pemohon, biasanya bisa melakukan pre consultative meeting," kata Filianingsih.
Chief Executive Officer Ant International, Senior Vice President Ant Group Yang Peng mengungkapkan keinginan membawa Alipay Plus ke RI saat kunjungan ke kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Kami sangat ingin membawa solusi ini ke Indonesia. dan kami sangat aktif berdiskusi dengan mitra lokal, dengan Bank Mandiri dan Dana," kata Peng saat ditemui usai pertemuan di Kominfo, Jumat (19/4/2024).
Ia menjelaskan, saat ini mereka sedang aktif berdiskusi dengan mitra lokal, termasuk Bank Mandiri dan Dana. Dari sisi regulasi mereka juga melakukan pendekatan ke pihak terkait seperti Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
Diskusi tersebut untuk melihat apakah solusi yang mereka tawarkan dapat mendatangkan wisatawan asing pengguna e-wallet yang baru datang ke Indonesia untuk bisa menggunakan opsi pembayaran yang mereka punya dipakai di sini.
"Apa yang kami yakini adalah QR akan memberikan manfaat lebih bagi UKM. Dan saat ini hanya hotel-hotel mahal, department store, yang bisa menerima uang dengan kartu kredit dari wisatawan asing. Namun bagi banyak pedagang mikro di Indonesia, menerima kartu kredit sangatlah mahal dan sebenarnya banyak dari mereka yang sudah menggunakan QR untuk menerima pembayaran dari pelanggan lokal," terangnya.
Ketika ditanya kapan Alipay Plus hadir di Indonesia, ia belum bisa memastikannya. Ia hanya menyatakan mudah-mudahan bisa dalam waktu dekat.
"Mudah-mudahan antara tahun ini, soal teknologi, regulasi, dan kemitraan lokal masih dalam pembahasan dan persiapan, mudah-mudahan bisa dipercepat," ungkapnya.
Yang Peng lalu menjelaskan Alipay Plus adalah solusi gateway pembayaran lintas batas untuk membantu banyak dompet digital di seluruh dunia agar penggunanya dapat membayar dengan QR dan mempermudah ketika bepergian ke luar negeri.
Saat ini Alipay Plus ada di 56 negara tujuan, dan cakupan pedagang yang menggunakannya sudah mencapai 19 juta.
(dem/dem)