Apple Nyerah di China, Negara Tumpuan Berikutnya Bukan Indonesia

Redaksi, CNBC Indonesia
Senin, 22/04/2024 21:50 WIB
Foto: CEO Apple Tim Cook keluar dari Istana, Jakarta di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (17/4/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Apple mulai melepas ketergantungan dari China, usai kendala produksi saat pandemi dan memanasnya hubungan geopolitik antara China dan Amerika Serikat (AS).

Ke depan, Apple mulai gencar mengembangkan operasional, manufaktur, dan penjualan di India. Pada tahun lalu, Apple untuk pertama kalinya membuka toko fisik di India.


Selain itu, Apple juga mulai kencang mengembangkan manufakturnya di India. CNBC International melaporkan, Apple membuat 1 dari 7 atau 14% produksi iPhone di India.

"Ada banyak orang yang menanjak ke kelas menengah. Menurut saya India adalah tipping point, dan kesempatannya besar di sana," kata CEO Apple Tim Cook pada pertengahan 2023 lalu.

CNBC International menyorot beberapa alasan Apple menggarap pasar India lebih serius. Negara tersebut memiliki populasi yang besar, dengan kelas menengah yang tumbuh signifikan untuk menjadi target ponsel premium.

Raksasa Cupertino tersebut mulai mengembangkan manufaktur di India secara besar-besaran melalui mitranya, Foxconn, yakni firma asal Taiwan yang merupakan vendor perakitan iPhone.

Tahun lalu, pemerintah India mengatakan Apple berkomitmen untuk mengembangkan manufaktur di India untuk 25% iPhone yang dijual di negara tersebut.

Banyak investor menilai India akan menjadi 'the next China' bagi Apple. Apalagi, Apple memang tengah melakukan diversifikasi fasilitas manufaktur, agar tak melulu terpusat di China.

Di saat bersamaan, penjualan iPhone di China pun mengalami tantangan persaingan ketat dari pemain lokal seperti Huawei dan Xiaomi.

Penjualan iPhone yang merosot di China membuat posisinya sebagai 'raja HP' tergeser ke posisi ke-2 secara global. Penjualan iPhone menurun 9,6% di Q1 2024 secara tahun-ke-tahun (yoy) menurut laporan IDC.

Selain India, Apple juga agaknya melirik negara-negara lain di Asia Tenggara. Salah satunya Vietnam yang merupakan salah satu hub manufaktur terbesar Apple di kawasan Asia Tenggara.

Apple mengumumkan investasi di Vietnam senilai US$15,84 miliar atau Rp 256 triliun. Perusahaan juga telah menciptakan 200 ribu pekerjaan di negara tersebut.

Sementara di Singapura, Apple mengucurkan dana Rp 4 triliun untuk memperluas kampus regional dan kantor.

Sama seperti Singapura, Apple juga belum berinvestasi dari sektor manufaktur di Indonesia. Dalam kunjungan Cook beebrapa saat lalu, Apple berkomitmen berinvestasi secara total Rp 1,6 triliun untuk mengembangkan fasilitas pendidikan Apple Developer Academy.

Saat ini, Apple Developer Academy sudah beroperasi di tiga kota dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun. Masing-masing di Batam, Surabaya, dan Tangsel. Selanjutnya, Apple Developer Academy juga akan dibuka di Bali dan diprediksi akan merampungkan total investasi menjadi Rp 1,6 triliun.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Fintech Lending Soal Tuduhan "Kartel Bunga" - Masa Depan Pindar