Alasan Dubai Padang Pasir Tapi Terendam Banjir Parah

Jakarta, CNBC Indonesia - Banjir parah melanda Dubai sejak Selasa (16/4/2024). Kejadian itu bermula dari hujan yang biasanya tidak terjadi di kota gurun tersebut.

Menurut laporan, curah hujan yang terjadi saat itu menjadi yang terbesar selama 75 tahun terakhir. Pada Selasa malam curah hujan di Dubai mencapai 142 mm (5,59 inci).

Beberapa wilayah pedalaman Uni Emirat Arab dilaporkan mengalami curah hujan lebih dari 80 mm (3,2 inci) selama 24 jam. Ini mendekati rata-rata tahunan yang mencapai 100 mm.

Sementara data yang dicatat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengungkapkan curah hujan sebesar hampir 4 inci atau 100 mm turun dalam kurun waktu 12 jam selama hari Selasa lalu. Curah hujan ini biasanya tercatat untuk sepanjang tahun di Dubai, dikutip dari CNN Internasional, Kamis (18/4/2024).

Banjir yang terjadi juga disebabkan infrastruktur drainase terbatas di sejumlah wilayah. Kawasan yang jarang hujan itu tidak memiliki infrastruktur memadai untuk menangani fenomena tersebut.

CNN Internasional juga menuliskan curah hujan deras seperti yang terjadi pada Selasa lalu akan sering terjadi. Ini disebabkan adanya perubahan iklim karena aktivitas manusia.

Atmosfer yang menghangat disebut bisa menyerap lebih banyak kelembapan. Dampaknya akan membuat hujan ekstrem turun.

Hujan deras dan banjir parah itu menutup banyak jalan raya. Bahkan operasional bandara internasional Dubai lumpuh.

Dari potongan gambar dan video di bandara tersibuk di dunia itu terlihat pesawat melaju di atas genangan air. Sky News melaporkan 21 penerbangan keluar dan 24 penerbangan masuk dibatalkan pada Selasa siang dan tiga penerbangan ke bandara lain.