Terungkap Sisa Umur Matahari, Kiamat di Bumi Mengerikan

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Rabu, 10/04/2024 15:30 WIB
Foto: Ilustrasi dari NASA menunjukkan pesawat ruang angkasa Parker Solar Probe mendekati matahari. (Steve Gribben/Johns Hopkins APL/NASA via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para ilmuwan mengungkapkan, sisa umur matahari tinggal 600 juta tahun lagi. Dalam perhitungannya, para ilmuwan mengungkapkan bahwa usia matahari kini sudah masuk ke 5 miliar tahun atau fase paruh baya (middle age).

Para ilmuwan pun meyakini bahwa usia matahari akan berdampak negatif pada planet, termasuk Bumi. Salah satunya, Bumi disebut tak bisa jadi tempat tinggal tumbuhan dan rantai makanan akan hancur.


Suhu Matahari akan naik 10 persen lebih panas pada 1 miliar tahun. Perubahan tersebut membuat efek rumah kaca tidak bisa dikendalikan, lautan menguap, hingga kekeringan akan terjadi, dikutip IFLScience, Rabu (10/4/2024).

Manusia kemungkinan juga tidak akan hidup dalam kondisi tersebut. Bumi, pada akhirnya, akan berubah jadi tempat yang sangat panas dan melelehkan isinya.

"Bumi dan Mars kemungkinan akan berputar masuk ke matahari, sementara planet lainnya akan terdorong ke luar," kata laporan Iflscience.

Sementara itu, Matahari akan berubah menjadi bintang baru White Dwarf. Lapisan inti pusat tata surya itu akan melebur dan massa akan banyak yang hilang.

Kejadian ini kemungkinan baru terjadi 30 miliar tahun. Namun dalam prosesnya, tata surya akan kehilangan 3 planet dalam 10 miliar tahun.

Planet terbesar Jupiter jadi yang akan bertahan selama semua itu terjadi. Tetapi juga akan terdorong ke luar tata surya dan melebur dengan bintang lain.

Planet terakhir baru akan ke luar sistem pada 100 miliar tahun. Jauh lebih lama dari usia alam semesta sekitar 13,8 miliar tahun.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat