Software Terkenal Microsoft Sudah Tidak Gratis, Ini Harga Barunya
Jakarta, CNBC Indonesia - Microsoft akan memisahkan penjualan produk Office dan Teams secara global untuk menghindari denda anti-monopoli dari otoritas Uni Eropa.
Komisi Eropa sedang menyelidiki Microsoft sejak 2020 berdasarkan aduan dari Slack, perusahaan penyedia aplikasi chat untuk kantor dan pesaing utama Teams.
Fokus penyelidikan adalah strategi Microsoft yang menjual Office dan Teams dalam satu paket. Teams adalah software yang pertama kali muncul di Office 365 pada 2017, sebagai pengganti Skype for Business. Adopsi Teams melesat selama pandemi seiring dengan pergeseran aktivitas rapat dan pertemuan dari offline ke online dalam bentuk video conference.
Strategi ini dituding memberikan Microsoft keunggulan yang tidak adil. Dampak dari tekanan para pesaing memaksa Microsoft menjual Teams dan Office secara terpisah di Uni Eropa dan Swiss mulai 31 Agustus 2023.
"Untuk memberikan kejelasan kepada pengguna, kami memperluas langkah yang kami ambil tahun lalu untuk memisahkan penjualan Teams dari M365 dan O365 di area ekonomi Eropa dan Swiss, kini berlaku di seluruh dunia," kata juru bicara Microsoft. "Langkah ini sekaligus merespons feedback dari Komisi Eropa dengan memberikan perusahaan multinasional fleksibilitas untuk menetapkan standar pembelian di seluruh dunia."
Microsoft sebelumnya telah mengumumkan rencana peluncuran paket komersial Microsoft 365 dan Office 365 tanpa Teams di luar wilayah ekonomi Eropa dan Swiss. Pada saat yang bersamaan, Microsoft juga akan meluncurkan Teams yang dijual terpisah.
Mulai 1 April, konsumen bisa memilih untuk meneruskan paket langganan mereka atau pindah ke penawaran baru.
Bagi pengguna komersial, Office tanpa Teams dijual di harga US$ 7,75 - US$ 54,75 (Rp 124.000-Rp 870.000). Adapun Teams ditawarkan mulai harga US$ 5,25 (Rp 83.000).
(dem/dem)