FOTO Internasional

Begini Saat Ilmuwan Thailand Teliti-Selamatkan Terumbu Karang Memutih

Reuters, CNBC Indonesia
Sabtu, 23/03/2024 15:09 WIB

Para ilmuwan biologi kelautan Thailand berjuang untuk menyelamatkan terumbu karang dari degradasi yang disebabkan oleh pemanasan laut dan aktivitas manusia.

1/7 Seorang ahli biologi kelautan memeriksa telur dan sperma karang di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 27 Februari 2024. (REUTERS/Napat Wesshasartar)

Sejumlah ahli biologi kelautan dari Thailand menyelam di perairan dangkal di sebuah pulau di selatan negara tersebut saat miliaran bintik merah muda melayang dari dasar laut, dalam sebuah pemandangan langka yang hanya terjadi sekali setahun. (REUTERS/Napat Wesshasartar)

2/7 Seorang ahli biologi kelautan memeriksa telur dan sperma karang di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 27 Februari 2024. (REUTERS/Napat Wesshasartar)

Ilmuwan mengumpulkan sebanyak mungkin sampel untuk dibiakkan, karena mereka bertekad untuk melindungi terumbu karang yang luas di Thailand dari kerusakan akibat pemanasan laut dan aktivitas manusia. (REUTERS/Napat Wesshasartar)

3/7 Seorang ahli biologi kelautan memeriksa telur dan sperma karang di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 27 Februari 2024. (REUTERS/Napat Wesshasartar)

Penelitian mereka sangat menantang karena terumbu karang hanya bertelur sekali dalam setahun, dan dibutuhkan waktu hingga lima tahun untuk membesarkan anakan karang di laboratorium sebelum mereka siap untuk dipindahkan kembali ke habitat mereka di dasar laut. (REUTERS/Napat Wesshasartar)

4/7 Seorang ahli biologi kelautan memeriksa telur dan sperma karang di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 27 Februari 2024. (REUTERS/Napat Wesshasartar)

Hilangnya terumbu karang di Thailand bukan hanya mengancam ekosistem laut, tetapi juga perekonomian negara. Karena hal ini memengaruhi industri pariwisata dan perikanan yang sangat bergantung pada habitat terumbu karang untuk kelangsungan populasi ikan. (REUTERS/Napat Wesshasartar)

5/7 Seorang ahli biologi kelautan memeriksa telur dan sperma karang di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 27 Februari 2024. (REUTERS/Napat Wesshasartar)

Departemen Sumber Daya Kelautan dan Pesisir Thailand memulai proyek pengembangbiakan dan restorasi terumbu karang pada tahun 2016 di pulau selatan Man Nai. Pulau ini dipilih karena menjadi habitat bagi lebih dari 98 spesies terumbu karang. (REUTERS/Napat Wesshasartar)

6/7 Seorang ahli biologi kelautan memeriksa telur dan sperma karang di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 27 Februari 2024. (REUTERS/Napat Wesshasartar)

Proyek ini dilakukan setelah sekitar 90 persen terumbu karang di Thailand terkena dampak pemutihan massal yang dimulai pada tahun 2010, yang kemungkinan besar disebabkan oleh kenaikan suhu air laut. (REUTERS/Napat Wesshasartar)

7/7 Seorang ahli biologi kelautan memeriksa telur dan sperma karang di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 27 Februari 2024. (REUTERS/Napat Wesshasartar)

Hal serupa terjadi di Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang meneliti fenomena pemutihan karang sebagai respons terhadap prediksi NOAA Coral Reef Watch tentang potensi kenaikan suhu air laut pada awal tahun 2024. (REUTERS/Napat Wesshasartar)