China-Amerika Minggir, Negara Asia Ini Mau Jadi Raja Chip Dunia

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 22/03/2024 08:20 WIB
Foto: Ilustrasi Chip (Dok: Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - China dan Amerika Serikat bakal punya saingan baru di industri chip. Sebab India tengah bersiap mengembangkan industri dalam negerinya.

Kesempatan India terbuka lebar. Mengingat banyak perusahaan yang ingin mengurangi ketergantungan dari chip China, karena ada masalah geopolitik dengan AS.

Industri dalam negerinya juga kian ramai dengan kedatangan Qualcomm. Raksasa asal AS itu membuka pusat desain baru di Chennai India.


Tiga pabrik semikonduktor juga baru diresmikan oleh Perdana Menteri Narendra Modi. Salah satunya berasal dari perusahaan patungan antara Tata Electronics dan Powerchip Semiconductor Manufacturing Corp Taiwan.

Ketua PSMC, Frank Huang menjelaskan perusahaan bakal memiliki chip semikonduktor pertama di India pada 2024 mendatang.

Pabrik tersebut diperkirakan bisa menciptakan 1.600 lapangan kerja. Fokusnya adalah untuk merancang teknologi nirkabel.

"Banyak chip kami dirancang di India, dan kehadiran di India juga menciptakan peluang bagi sejumlah perusahaan India," CEO Qualcomm Cristiano Amon.

India juga percaya diri bisa masuk dalam lima besar produsen semikonduktor dunia. Sejauh ini lima nama yang berada di posisi teratas industri adalah AS, China, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan.

Laporan TrendForce bulan Desember lalu menyebutkan Taiwan jadi negara terbesar untuk kapasitas pembuatan semikonduktor global. Yakni hampir setengah yang dihasilkan, atau sekitar 46%.

Sementara untuk negara lain adalah China (26%), Korea Selatan (12%), Amerika Serikat (6%) dan Jepang (2%).

"Kami pikir dalam lima tahun ke depan, kami akan menjadi salah satu dari lima negara semikonduktor teratas di dunia," kata Menteri Elektronik dan Teknologi Informasi, Perkeretaapian dan Komunikasi India, Ashwini Vaishnaw di Street Signs Asia CNBC Internasional, dikutip Rabu (20/3/2024).


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emiten Farmasi Pacu Inovasi Digital untuk Tingkatkan Layanan