IBM PHK Gede-gedean, Pegawai Marketing Dipangkas
Jakarta, CNBC Indonesia - IBM akan memangkas jumlah pegawai di divisi pemasaran dan komunikasinya. Rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran ini adalah bagian dari strategi IBM menggunakan AI untuk melaksanakan pekerjaan yang dulu dilakukan oleh manusia.
CNBC International melaporkan bahwa Chief Communication Officer IBM, Jonathan Adashek mengumumkan pemangkasan jumlah pegawai dalam rapat dengan anggota tim pemasaran dan komunikasi, yang berlangsung selama tujuh menit.
Keputusan ini sejalan dengan rencana IBM untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) secara besar-besaran. Pada Desember, CEO IBM Arvind Krishna menyatakan bahwa perusahaannnya akan "meningkatkan skill pegawai dalam menggunakan AI" setelah mengumumkan akan memangkas 8.000 perkerjaan di perusahaan untuk digantikan dengan AI.
Dalam pertemuan dengan pemegang saham pada Januari tahun lalu, IBM menyatakan telah memangkas 3.900 pekerjaan di perusahaan.
"Dalam laporan keuangan kuartal IV, IBM telah mengungkapkan rencana penyeimbangan jumlah tenaga kerja yang terdiri dari persentase satu digit dari total pegawai SDM di seluruh dunia, kami berharap akan mengakhiri 2024 dengan jumlah pegawai setara dengan awal 2024," kata IBM dalam pernyataan kepada CNBC International.
Selain IBM, perusahaan teknologi lain juga meneruskan kebijakan PHK massal mereka. Sepanjang tahun ini, ada 204 perusahaan teknologi yang melakukan PHK massal dengan jumlah karyawan terdampak nyaris mencapai 50.000 orang. Alphabet, Amazon, dan Google diketahui meneruskan pengurangan program PHK massal mereka pada awal 2024.
Kinerja keuangan IBM mulai kembali menunjukkan pertumbuhan dalam dua tahun terakhir, tetapi masih belum sepesat sebelumnya. Pendapatan IBM pada kuartal IV/2023 hanya naik 4 persen.
IBM berusaha mengambil kesempatan dari tren AI yang mewarnai perkembangan industri teknologi dalam 2 tahun terakhir. Pada Mei 2023, IBM mengumumkan WatsonX, yang disebut sebagai studio pengembangan yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk "melatih, menyesuaikan, dan menggelar" model pembelajaran mesin.
Bisnis AI generatif dan produk WatsonX naik dua kali lipat pada kuartal IV/2023 dibandingkan dengan kuartal III/2023. Namun, pada kuartal III/2024 pendapatan IBM dari kedua bisnis tersebut "hanya" di kategori rendah bilangan ratusan juta dolar AS.
IBM dinilai tertinggal dalam bidang layanan AI untuk perusahaan dan harus bersaing dengan Microsoft, Google, dan Amazon yang sudah lebih dulu menyediakan layanan serupa. IBM juga dinilai lembat dalam mencari model monetisasi yang tepat untuk teknologi AI milik mereka.
(dem/dem)