Indonesia Rugi Punya Banyak YouTuber-TikToker, Kenapa?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Minggu, 10/03/2024 20:30 WIB
Foto: Logo Tiktok AP/

Jakarta, CNBC Indonesia- Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengatakan banyaknya YouTuber dan TikToker tidak membuat Indonesia untung. Dia mengatakan banyaknya pembuat konten di Tanah Air hanya menguntungkan bagi pemilik platform dan media sosial.

"Banyak yang datang ke kita, bilang bagus, karena mereka sudah punya jutaan konten kreator. Itu hanya buat konten kreator baru, dia yang untung, pembaginya makin banyak. Sizenya tetap sama, digital adex [iklan digital] cuma segitu," kata Wishnutama dikutip Minggu (10/3/2023).

Komisaris Utama Telkomsel itu menilai banyak yang salah kaprah membaca data ekonomi digital. Platform digital asing, kata dia, kerap membanggakan banyaknya pembuat konten di Indonesia sebagai gambaran atas dampak kehadiran mereka di sini.


Namun, dia mengatakan pihak yang paling diuntungkan dengan bertambahnya Youtuber dan TikToker hanyalah pemilik platform. Warga RI, kata dia, justru rugi karena potensi pendapatan iklan turun karena jumlah pesaing yang terus bertambah.

Hal yang sama juga berlaku di sektor ecommerce. Ia menilai penambahan UMKM di platform digital tidak berdampak besar kepada perekonomian karena hanya memindahkan ekonomi dari offline ke online.

"Bertambah jualan di platform ecommerce tidak menciptakan ekonomi baru. Adanya pembagi baru, karena size [ekonomi] tidak lebih besar," katanya.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center