Mobil Bensin Bakal Tamat Gegara Temuan Baru Peneliti Korea

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
07 March 2024 19:00
Masyarakat menunggu bahan bakar di pompa bensin di Hyderabad, India, Selasa, 2 Januari 2024. Pemogokan nasional yang diserukan oleh asosiasi transportasi telah menyebabkan gangguan pasokan bahan bakar. (AP Photo/Mahesh Kumar A.)
Foto: Masyarakat menunggu bahan bakar di pompa bensin di Hyderabad, India, Selasa, 2 Januari 2024. Pemogokan nasional yang diserukan oleh asosiasi transportasi telah menyebabkan gangguan pasokan bahan bakar. (AP/Mahesh Kumar A.)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mobil yang ditenagai bensin diperkirakan bakal menemui akhir zamannya, digantikan mobil listrik akan makin berkembang dan kian canggih.

Temuan tim peneliti Pohang University of Science and Technology di Korea Selatan menambah kecanggihan mobil listrik. Mereka berhasil menciptakan mobil yang dapat melaju 1.000 kilometer dalam satu kali pengisian baterai saja.

Dalam penelitian tersebut para peneliti berhasil memecahkan masalah silikon pada mobil listrik. Salah satu masalahnya adalah baterai dengan material silikon memiliki masalah seperti bertambah besar saat dicas tiga kali.

Biasanya para peneliti akan menciptakan baterai silikon berukuran nano yang kecil. Namun ini menambah masalah baru, yakni ongkos yang mahal dan prosesnya sangat kompleks.

Tim dari Korea Selatan akhirnya menemukan jawaban dari masalah tersebut. Mereka menggunakan partikel berukuran 1.000 kali lebih besar dalam skala mikro, dengan harga lebih murah dan mudah diolah.

Mereka juga berhasil menemukan solusi baterai yang membesar. Yakni dengan menggunakan gel polimer elektrolit.

Polimer elektrolit disebut dapat berubah bentuk. Bahan ini akan diikat secara kimia dengan radiasi lewat tembakan elektron, dan akan membuat partikel menjadi kembang-kempis.

Baterai hasil temuan tim peneliti ini setara dengan baterai lithium-ion standar. Densitas energi mencapai 40 persen lebih besar.

"Kami menggunakan anoda mikro-silikon, hasilnya tetap baterai yang stabil. Riset ini membawa kita lebih dekat ke sistem baterai lithium-ion densitas-energi-tinggi," kata Park Soojin dari Pohang University.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mobil Bensin Bisa Tamat Akibat Penemuan Peneliti Korea

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular