Makin Panas, Bos ChatGPT Skakmat Elon Musk

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
05 March 2024 12:00
Elon Musk (Getty Images for The Met Museum//Dimitrios Kambouris)
Foto: Elon Musk (Getty Images for The Met Museum//Dimitrios Kambouris)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu eksekutif OpenAI membantah klaim yang diajukan Elon Musk dalam sebuah gugatan. Chief Strategy Officer OpenAI Jason Kwon mengatakan, CEO Tesla itu kesal karena dia tidak lagi menjadi bagian dari startup kecerdasan buatan (AI) yang mendulang popularitas tersebut.

"Kami yakin klaim dalam gugatan ini mungkin berasal dari penyesalan Elon karena tidak terlibat dengan perusahaan sampai saat ini," tulis Kwon dalam memo internal, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (4/3/2024).

"Sangat mengecewakan melihat Elon mengambil tindakan terhadap perusahaan yang ia bantu dirikan, terutama mengingat kerjasama eratnya dengan beberapa dari Anda yang masih di sini bekerja untuk mencapai misi tersebut," imbuhnya.

Elon Musk menggugat OpenAIĀ dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut telah mengancam nasib manusia lewat tool AI yang dibuat.

Diketahui bahwa Musk ikut mendirikan OpenAI pada 2015, kemudian ia mengundurkan diri dari dewan direksi pada tahun 2018. Empat tahun setelah mengundurkan diri, Musk menyebut bahwa AI berpotensi lebih berbahaya daripada nuklir.

LaluĀ ia melayangkan gugatan kepada OpenAI yang didukung Microsoft dan CEO Sam Altman dengan tuduhan bahwa mereka mengabaikan misi pendirian perusahaan untuk mengembangkan kecerdasan buatan untuk kepentingan umat manusia secara luas.

Sejak merilis chatbot ChatGPT ke publik pada akhir tahun 2022, OpenAI telah menjadi salah satu startup 'terpanas' di dunia dengan valuasi lebih dari US$80 miliar.

Struktur "capped-profit" perusahaan yang berbelit-belit mengakibatkan Altman sempat digulingkan oleh dewan direksi pada akhir tahun lalu, sebelum akhirnya terjadi keributan di kalangan investor dan karyawan yang membuat dia kembali ke posisinya dengan cepat.

Musk telah lama menginginkan pengakuan atas peran pentignya dalam penciptaan OpenAI, dan dia menghabiskan sebagian besar tuntutan hukumnya untuk menceritakan versinya tentang kejadian tersebut.

Pengacaranya mengatakan dalam gugatannya bahwa Musk didekati oleh Altman dan salah satu pendiri OpenAI Greg Brockman pada 2015 lalu. Dan dia setuju untuk membentuk laboratorium nirlaba yang akan mengembangkan kecerdasan umum buatan, atau AGI, di luar lingkup korporat.

Pengacara Musk mengatakan klien mereka menyumbang lebih dari US$15 juta untuk OpenAI pada 2016, di mana jumlah itu lebih banyak dari donatur lainya. Ia juga membantu startup tersebut membangun tim yang terdiri dari orang-orang terbaik.

Secara total, Musk menginvestasikan lebih dari US$44 juta ke OpenAI dari tahun 2016 hingga September 2020, menurut gugatan tersebut.

Selain itu, Musk menyewa ruang kantor awal untuk OpenAI dan membayar biaya sewa bulanan. Dia juga hadir untuk pencapaian penting perusahaan.

Kwon tidak membantah peran penting Musk di awal-awal OpenAI berdiri, namun dia menambahkan beberapa detail lainnya. Misalnya, Kwon menulis bahwa Musk pernah mengindikasikan bahwa ia memerlukan kontrol awal penuh dan ekuitas mayoritas dan kemudian menyarankan agar OpenAI bergabung dengan Tesla.

"Kami tidak berpikir pendekatan mana pun tepat untuk misi ini," tulis Kwon.

Dalam memo tersebut, Altman menyebut Musk sebagai pahlawan perusahaan dan mengatakan bahwa dia merindukan versi lama salah satu pendirinya itu. Namun dia mengatakan misi perusahaan terus berlanjut.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Ancam Larang Penggunaan Perangkat Apple di Perusahaannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular