Tech & Telco Outlook 2024

Investasi 100 Mbps 20x Lipat Lebih Besar, Harga Bisa Murah?

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
05 March 2024 12:49
Wakil Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia - ATSI, Merza Fachys memberi pemaparan di acara Tech & Telco Summit 2024 di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa 5/3. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) Merza Fachys mengungkapkan untuk mencapai internet berkecepatan 100 Mbps untuk fixed broadband dibutuhkan investasi 20 kali investasi yang lebih besar. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada biaya dan harga kepada konsumen.

Untuk itu dibutuhkan perhitungan cermat agar operator bisa menghadirkan kualitas jaringan yang mumpuni dengan harga yang terjangkau. Merza menyebutkan dibutuhkan pula dukungan pemerintah untuk membangun infrastruktur.

"Lalu siapa yang pegang kendali ini semua, 100 Mbps yang kualitasnya bagus, harga affordable, dibutuhkan pipa besar-besar, kawan-kawan lain yang mau bangun kabel di laut dan bukan hanya stakeholder tetapi juga pemerintah," ujar Merza dalam CNBC Indonesia Tech & Telco Summit 2024, Selasa (5/3/2024).

Menurutnya dengan spektrum yang dimiliki operator saat ini, sulit mencapai 100 Mbps sehingga dibutuhkan penataan ulang.

"(Spektrum) Harus ditambah pemerintah sedang lakukan penataan ulang, agar spektrum bisa lebih lebar dan bisa memenuhi 100 Mbps," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dirut BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar, survei terakhir menunjukkan Indonesia saat ini berada di posisi 126 dari 181 negara soal kecepatan internet.

Rata-rata pada Januari 2024, kecepatan internet di Indonesia masih di angka 29 Mbps. Hal itu jauh di bawah rata-rata global yang mencapai 91 Mbps.

Untuk itu, target internet minimal 100 Mbps perlu dikejar. Meski demikian, Fadhilah mengatakan internet 100 Mbps sebenarnya bukan target final.

"Kenapa kita butuh internet lebih baik? Ini terkait visi misi Indonesia beberapa puluh tahun ke depan. Kita ingin lompat menjadi negara berpenghasilan maju. Kita ingin keluar dari middle income trap," kata dia.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dilema Paket Internet 100 Mbps, Harga Naik atau Jual Rugi

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular