Tech and Telco Summit 2024

Menkominfo Siap Pangkas Regulatory Charges, CEO XL Happy

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
05 March 2024 11:26
CEO XL Axiata, Dian Siswarini memberi pemaparan di acara Tech & Telco Summit 2024 di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa 5/3. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menyampaikan komitmennya untuk mencari cara mengurangi beban regulatory charge. Pasalnya, beban regulasi seperti biaya frekuensi untuk operator seluler di Indonesia sudah terlampau berat.

CEO PT XL Axiata Tbk. (EXCL) Dian Siswarini menyambut baik komitmen Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengurangi beban regulatory charges.

"Tadi saya sangat senang dengan Pak Ismail bilang pemerintah menyambut baik keinginan operator mengurangi regulatory charges," katanya dalam acara Tech and Telco Summit 2024. "Saya senang Pak [Menteri Kominfo] Budi sudah memberikan solusi."

Dian menjelaskan bahwa beban regulatory charges di keuangan XL Axiata kita mencapai 13-14 persen dari total ekuitas. Beban tersebut, jelasnya, sudah terlampau berat.

Beban tersebut bakal makin tinggi jika operator sudah mulai beralih dari 4G ke 5G karena teknologi 5G membutuhkan frekuensi yang jauh lebih lebar.

"Kalau ternyata masih implementasikan cara menghitung [biaya] spektrum dengan cara 4G, tidak akan ada yang mampu," paparnya.

Dian berharap agar pemerintah menerapkan perhitungan biaya frekuensi yang berbeda untuk frekuensi 5G.

Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Ismail sebelumnya menyampaikan komitmen pemerintah untuk menelurkan kebijakan yang mendukung keberlanjutan bisnis operator.

"Lalu memberikan kemudahan-kemudahan spektrum frekuensi, kami berdiskusi teman-teman ini soal spektrum agar affordable, sehingga regulatory charges bisa ditekan," katanya.

Kominfo juga telah memberikan keleluasaan untuk menerapkan spectrum sharing agar terjadi inovasi. "Kami juga memberikan kesempatan untuk berinovasi, menjadikan network, kalau hanya jualan bandwidth susah, tapi harus jualan solusi."

Kemudian, Kominfo juga membantu pembangunan infrastruktur di area yang sulit dijangkau dan biaya pembangunannya mahal lewat program Bakti dalam bentuk satelit atau BTS.

Ismail memastikan kebijakan-kebijakan Kominfo adalah regulasi yang pas dengan kondisi industri saat ini. "Bukan yang aneh membuat makin sulit. Kami membuat regulasi yang memudahkan biar bisa menjadi akselerator."


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article XL Group Dukung Kesiapan Digitalisasi RI Lewat Strategi Ini

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular