East Ventures Beberkan Peluang Bisnis AI di Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsep Artificial Intelligence (AI) mulai terdengar sejak ChatGPT diluncurkan. Chatbot buatan OpenAI itu dengan cepat dikenal masyarakat dunia dan membuat raksasa teknologi berlomba-lomba mengembangkan AI.
Namun konsep teknologi AI ternyata sudah ada sejak lama. Sayangnya masih ada keterbatasan perangkat pendukung AI.
"Konsep AI sendiri bukan baru-baru amat sebenarnya, tapi kan kenapa baru lebih berkembang sekarang karena keterbatasan, apakah dari sisi hardware, apakah dari sisi computing power sebelumnya," kata Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2024, di Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Memang produk seperti ChatGPT yang mengubah itu semua. Roderick menjelaskan produk consumer tersebut membuat konsep AI lebih familiar.
"Adanya produk-produk consumer seperti ChatGPT, open source, dll membuat masyarakat mulai familiar ya," ungkapnya.
Saat ditanya investasi di AI, dia mengatakan itu mungkin dilakukan. Namun perlu dilihat bagian mana dari teknologi yang akan didanai.
Contoh yang diberikan Roderick adalah implementasi AI. Sementara untuk perangkat hardware masih sulit dikembangkan dari dalam negeri.
"Kalau ngomongin hardware atau GPU-nya kemungkinan besar bukan dari Indonesia, bahkan negara seperti China aja masih bergantung pada negara lain seperti Amerika dll," jelas Roderick.
"Jadi yang mungkin bisa diinvestasi adalah bagian implementasi AI apakah untuk membantu security, efisiensi, dll," imbuhnya.
Roderick mengatakan, investasi dapat dilakukan pada sektor yang tengah berkembang. Sementara untuk AI, sektor tersebut masih memerlukan waktu berkembang.
"Memang AI ini mungkin perlu waktu untuk berkembang supaya bagian-bagian apasih sebenarnya yang bisa diinvestasi dari sisi pelaku pemodal startup," pungkas Roderick.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor RI Ini Guyur Startup Rp 1,2 Triliun, Cek Target Berikutnya
