NASA Blak-blakan Amerika Takut China Sampai Duluan di Bulan

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
29 February 2024 19:00
Screws lie on the floor decorated with an image of the lunar surface ahead of an exhibition of China's Space Day 2019, in Changsha, Hunan province, China, April 22, 2019. REUTERS/Aly Song   SEARCH
Foto: Butiran sekrup terletak di lantai yang dihiasi dengan gambar permukaan bulan jelang pameran Hari Antariksa Tiongkok 2019, di Changsha, provinsi Hunan, Cina, 22 April 2019. REUTERS / Aly Song

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) mengklaim berhasil melakukan pendaratan Odysseus di Bulan. Meskipun AS sedikit lagi mendapatkan pangkalan permanen di Bulan, mereka mungkin tidak sendirian di permukaan bulan.

Pertarungan yang sedang berlangsung antara AS dan Tiongkok telah memicu persaingan di luar angkasa seperti yang terjadi tahun 60-an.

Administrator NASA Bill Nelson menganggap Tiongkok sebagai lawan yang paling mampu dalam melakukan pendaratan di Bulan pada akhir dekade ini.

Namun dibandingkan mengirim manusia ke Bulan, ada tugas yang lebih sulit yakni membangun infrastruktur jangka panjang, di mana manusia dapat bertahan hidup di luar planet.

Pada Januari lalu, Nelson mengatakan dia yakin "perlombaan" dengan China membangun kehidupan di Bulan akan mereka menangkan dengan rencana yang sudah dirancang oleh NASA.

Bos NASA mengumumkan bahwa badan antariksa tersebut sekarang menargetkan September 2026 untuk misi Artemis III, penugasan manusia pertama di Bulan sejak Apollo 17.

"Saya tidak punya kekhawatiran bahwa Tiongkok akan menyerang sebelum kita," kata Nelson, dikutip dari The Sun, Kamis (29/2/2024).

"Saya pikir Tiongkok mempunyai rencana yang sangat agresif. Saya pikir mereka ingin mendarat sebelum kita, karena hal itu mungkin akan memberi mereka kudeta," imbuhnya.

Ia menilai bahwa China tidak akan mendaratkan manusia ke Bulan dalam waktu dekat seperti yang mereka umumkan. Nelson sesumbar bahwa pendaratan NASA pada September 2026 akan menjadi pendaratan manusia pertama di Bulan.

Nelson pun terang-terangan mengungkapkan ketakutannya jika China mengadu domba mereka. Kehadiran militer Tiongkok di Laut Cina Selatan menandakan bagaimana negara tersebut akan berperilaku di Bulan, yang dinilai akan melanggar Perjanjian Luar Angkasa tahun 1967.

"Sebaiknya kita berhati-hati agar mereka tidak sampai ke suatu tempat di bulan dengan kedok penelitian ilmiah," katanya kepada Politico tahun lalu.

"Dan tidak menutup kemungkinan mereka berkata, 'Jangan keluar, kami di sini, ini wilayah kami," sambungnya.

Seperti AS, Tiongkok juga memiliki rencana sendiri untuk membangun fasilitas penelitian di bulan yang telah disepakati untuk dibagikan dengan Mesir, Venezuela, Afrika Selatan, Pakistan, dan Azerbaijan.

Saat ini, Tiongkok berencana untuk mendirikan Pangkalan Penelitian Bulan Internasional (ILRS) paling lambat pada tahun 2028. Negara itu bersikeras bahwa niat mereka adalah mengumpulkan sampel dan melakukan eksplorasi ilmiah, meskipun ada kecurigaan dari NASA.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Keindahan Luar Angkasa yang Tertangkap Sepanjang 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular